Tarakan (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tarakan, Kalimantan Utara mewaspadai beredarnya rokok elektronik yang ditengarai cairannya mengandung narkoba.

Hal ini pasca ditemukannya puluhan anak SMP di daerah itu yang menggunakan rokok elektronik rakitan yang lebih dikenal dengan nama vape atau vapor mengandung narkoba tersebut pekan lalu.

Kepala BNN Kota Tarakan, Agus Surya Dewi di Tarakan melalui sambungan telepon dari Nunukan, Rabu mengaku, langsung menindaklanjuti pada saat mendapatkan informasi soal puluhan anak sekolah yang menggunakan vape yanag mengandung narkoba.

Tindaklanjut yang dilakukannya dengan berkoordinasi dengan mendatangi sekolah itu mempertanyakan keberadaan rokok elektronik yang digunakan siswanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine terhadap 23 siswa salah satu SMP negeri di Kota Tarakan ini dinyatakan negatif. Namun pihak sekolah tetap khawatir jika siswanya menggunakan rokok elektronik itu.

Barang bukti yang ditemukan adalah vape terbuat dari "fitting" lampu yang dirakit sendiri oleh siswa sekolah itu dengan satu botol cairan vapor.

Menurut Agus Surya Dewi, para siswa mengaku sudah seringkali menggunakan vape baik saat berada di sekolah maupun di rumah bersama teman-temannya.