Industri galangan kapal pondasi penunjang program poros maritim
18 Oktober 2017 17:51 WIB
Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian Soerjono berfoto bersama dengan Jajaran Direksi dan Manajemen PT. Steadfast Marine serta tamu undangan pada acara Peluncuran Kapal Perintis Tipe 1.200 GT “KM Sabuk Nusantara 93†yang dibangun oleh galangan kapal PT. Steadfast Marine di Pontianak, Kalimantan Barat, 17 Oktober 2017. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan, pihaknya menyadari bahwa industri galangan kapal merupakan pondasi penting dalam menunjang program poros maritim maupun tol laut.
"Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidaklah lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat," kata Putu melalui keterangan pers diterima di Jakarta, Rabu.
Putu menyampaikan hal itu pada acara Peluncuran Kapal Perintis Tipe 1.200 GT, KM Sabuk Nusantara 93, yang dibangun oleh galangan kapal PT Steadfast Marine di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dengan semangat yang sama, pemerintah juga berusaha untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar domestik bagi kepentingan pengembangan industri perkapalan dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh Inpres Nomor 2 Tahun 2009 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Menurutnya, program P3DN merupakan salah satu strategi yang cukup penting dan perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan industri perkapalan.
Hal ini karena kebijakan tersebut dapat memberikan kesempatan dan akumulasi pengalaman kepada industri galangan kapal nasional sehingga mampu memenuhi kebutuhan kapal serta produk industri manufaktur maritim lainnya.
Di samping itu, kebijakan lainnya yang akan terus didorong untuk kemajuan industri galangan kapal nasional adalah melalui pemberian insetif fiskal.
"Kebijakan tersebut dipandang penting karena dapat memberikan keleluasaan industri galangan kapal dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing," jelasnya.
Putu menambahkan, kebutuhan komponen dalam pembangunan kapal dengan jumlah yang banyak, apabila dibarengi pelaksanaan kebijaan fiskal yang tepat akan memberikan keuntungan bagi sektor industri galangan kapal.
"Kita ketahui bersama bahwa peran dan kontribusi sektor industri perkapalan bagi perekonomian nasional tidak dapat dikesampingkan," imbuhnya.
Apalagi, investasi industri perkapalan membutuhkan modal yang sangat besar dalam jangka waktu yang panjang.
Oleh sebab itu, lanjutnya, iklim investasi yang kondusif menjadi syarat mutlak agar kesinambungan operasional dan produktivitas sektor industri perkapalan dapat menjadi lebih optimal.
"Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidaklah lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat," kata Putu melalui keterangan pers diterima di Jakarta, Rabu.
Putu menyampaikan hal itu pada acara Peluncuran Kapal Perintis Tipe 1.200 GT, KM Sabuk Nusantara 93, yang dibangun oleh galangan kapal PT Steadfast Marine di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dengan semangat yang sama, pemerintah juga berusaha untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar domestik bagi kepentingan pengembangan industri perkapalan dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh Inpres Nomor 2 Tahun 2009 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Menurutnya, program P3DN merupakan salah satu strategi yang cukup penting dan perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan industri perkapalan.
Hal ini karena kebijakan tersebut dapat memberikan kesempatan dan akumulasi pengalaman kepada industri galangan kapal nasional sehingga mampu memenuhi kebutuhan kapal serta produk industri manufaktur maritim lainnya.
Di samping itu, kebijakan lainnya yang akan terus didorong untuk kemajuan industri galangan kapal nasional adalah melalui pemberian insetif fiskal.
"Kebijakan tersebut dipandang penting karena dapat memberikan keleluasaan industri galangan kapal dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing," jelasnya.
Putu menambahkan, kebutuhan komponen dalam pembangunan kapal dengan jumlah yang banyak, apabila dibarengi pelaksanaan kebijaan fiskal yang tepat akan memberikan keuntungan bagi sektor industri galangan kapal.
"Kita ketahui bersama bahwa peran dan kontribusi sektor industri perkapalan bagi perekonomian nasional tidak dapat dikesampingkan," imbuhnya.
Apalagi, investasi industri perkapalan membutuhkan modal yang sangat besar dalam jangka waktu yang panjang.
Oleh sebab itu, lanjutnya, iklim investasi yang kondusif menjadi syarat mutlak agar kesinambungan operasional dan produktivitas sektor industri perkapalan dapat menjadi lebih optimal.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: