Chengdu (ANTARA News) - Kota Chengdu akan memiliki dua bandar udara internasional guna memperlancar jalur transportasi udara dari wilayah barat daya China menuju berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kalau pembangunan bandara di kawasan Tianfu selesai, maka Chengdu menjadi salah satu dari tiga kota di China yang memiliki dua bandara internasional," kata Direktur Jenderal Urusan Luar Negeri Pemerintah Kota Chengdu, Jiang Bin, saat menyambut para diplomat dari berbagai negara dalam kunjungannya di Ibu Kota Provinsi Sichuan itu, Rabu.

Tianfu merupakan kawasan baru seluas 1.500 kilometer persegi yang dikembangkan Pemkot Chengdu dan Pemprov Sichuan sejak 2014.

Di kawasan baru yang berjarak sekitar 28 kilometer dari Bandara Internasional Shuangliu itu telah berdiri permukiman, perguruan tinggi, dan pusat industri terpadu.

Kawasan baru Tianfu yang mengitari Danau Xinglong seluas 3 kilometer persegI itu merupakan kawasan hijau yang telah dijaga keasriannya.

"Dengan adanya bandara baru nanti, diharapkan Chengdu makin dekat dengan beberapa negara di Eropa, Asia Selatan, dan Asia Tenggara," kata Jiang.

Beberapa bulan sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah membuka rute penerbangan langsung dari Chengdu ke Bali sebelum melanjutkan penerbangan menuju Jakarta.

Selain itu, maskapai Citilink, anak perusahaan Garuda, juga telah lama melayanai penerbangan sewa dari Chengdu ke Bali dan beberapa kota lainnya di Indonesia yang menjadi tujuan pilihan wisatawan dari wilayah barat daya China melalui sejumlah agen perjalanan wisata.

Bandara Shuangliu juga terhubung langsung dengan 102 kota di dunia, termasuk New York, Amerika Serikat.

Chengdu yang merupakan salah satu kota terpenting dalam mengimplementasikan gagasan Jalur Sutera di wilayah barat dan selatan daratan Tiongkok itu pada tahun 2016 GDP-nya mencapai 1,2 triliun dolar AS.

Sebanyak 18 diplomat dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika melakukan kunjungan ke Chengdu dan Chongqing dalam program "Diplomats Revisiting the Silk Road" pada 16-22 Oktober 2017.

Antara merupakan satu-satunya media yang mendapatkan kesempatan mengikuti program yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri China dan Pemkot Chengdu tersebut.