Hal itu disebut terinspirasi oleh Tesla dan Volvo berharap dapat meluncurkan mobil listrik pertama mereka pada 2019.
Kendaraan listrik (EV) dengan cepat berkembang di masa depan sebagai kendaraan pribadi. Tesla menjadi pemimpin dalam membawa mobil listrik. Kini, perusahaan lain yang berminat ikut serta memanfaatkan momentum itu.
Presiden dan CEO Volvo, Hakan Samuelsson, baru-baru ini berbicara dengan sebuah surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, tentang bagaimana perusahaan mobil asal Swedia tersebut meningkatkan rencananya untuk Ev.
Mereka tidak hanya ingin memperluas mesin listrik, namun Samuelsson juga menyebutkan dalam
wawancaranya bahwa mereka tidak akan lagi meneruskan mesin diesel.
"Dari perspektif sekarang ini, kita tidak akan mengembangkan mesin diesel generasi baru lagi," ujar dia.
Pengumuman ini datang tak lama setelah Elon Musk memamerkan kepada dunia kendaraan semi listrik Tesla yang akan datang.
Samuelsson menjelaskan lebih lanjut dalam sebuah email ke Reuters, "Kami baru saja meluncurkan mesin bensin dan diesel generasi baru, yang menyoroti komitmen kami terhadap teknologi ini. Akibatnya, keputusan pengembangan mesin diesel generasi baru tidak diperlukan."
Berkat Tesla
Samuelsson mengakui bahwa Tesla merupakan kekuatan pendorong di balik keputusan untuk fokus pada EV.
"Kita harus menyadari bahwa Tesla telah berhasil menawarkan mobil seperti yang dinanti oleh banyak orang. Di wilayah ini, ada juga ruang bagi kita, dengan desain berkualitas dan atraktif," kata dia dikutip dari laman Futurism.
Volvo tidak bermaksud untuk sepenuhnya menghapus pengembangan lebih lanjut dari mesin diesel -- tapi akan terus meningkatkan mesin untuk memenuhi standar pengetatan emisi.
Samuelsson berharap standar lingkungan yang lebih ketat ini dapat menambah harga mesin diesel, memberikan keuntungan tambahan pada mesin listrik.
Reuters melaporkan bahwa Goldman Sachs memperkirakan biaya tambahan lebih dari 330 dolar AS atau sekira Rp4,5 juta untuk setiap mesin.
Volvo EVs ini diharapkan tersedia pada 2019 dan menghabiskan biaya sekira 35.000 dolar AS
sampai 40.000 dolar AS (sekira Rp473 juta sampai Rp540 juta).
Volvo berharap dapat meluncurkan mobil dengan jarak tempuh sekira 402 kilometer per sekali pengisian daya.
Penambahan kendaraan ini ke pasar Ev akan memberi lebih banyak pilihan dari pada sebelumnya kepada pengendara untuk mengurangi jejak karbon mereka, demikan Futurism.
(Mgg/ Egy Mahstya)