Turki tahan lebih dari 1.200 orang selama sepekan terakhir
17 Oktober 2017 15:44 WIB
Dokumentasi - Seorang tentara yang dituduh mencoba membunuh Presiden Turki Tayyip Erdogan pada malam kudeta yang gagal, 15 Juli 2016, dibawa oleh polisi ke pengadilan di Mugla, Turki, Jumat (14/7/2017). (REUTERS/Kenan Gurbuz)
Ankara (ANTARA News) - Pasukan keamanan Turki menahan 1.210 orang selama sepekan terakhir atas dugaan keterlibatan mereka dengan kelompok pemberontak atau percobaan kudeta gagal tahun lalu, kata kementerian dalam negeri pada Senin.
Sebanyak 947 diantaranya ditahan karena dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen, seorang ulama yang Ankara tuduh bertanggung jawab atas kudeta gagal pada Juli tahun lalu. Gulen membantah terlibat dalam peristiwa itu.
Sebanyak 205 lagi ditahan atas dugaan memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melakukan pemberontakan terhadap Turki selama tiga dasawarsa. Lebih dari 40.000 orang tewas dalam perang tersebut.
Empat puluh sembilan orang ditahan karena dugaan keterlibatannya dengan jaringan kelompok ISIS dan sembilan lainnya lagi ditahan karena dicurigai memiliki hubungan dengan "kelompok teroris kiri", kata kementerian tersebut.
Setelah kudeta Juli 2016, Turki telah menangkap lebih dari 50.000 orang dan memecat atau mencopot lebih dari 150.000 pekerja di sektor militer, pegawai negeri sipil dan sektor swasta, sebut Reuters.
(T.KR-AMQ/G003)
Sebanyak 947 diantaranya ditahan karena dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen, seorang ulama yang Ankara tuduh bertanggung jawab atas kudeta gagal pada Juli tahun lalu. Gulen membantah terlibat dalam peristiwa itu.
Sebanyak 205 lagi ditahan atas dugaan memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melakukan pemberontakan terhadap Turki selama tiga dasawarsa. Lebih dari 40.000 orang tewas dalam perang tersebut.
Empat puluh sembilan orang ditahan karena dugaan keterlibatannya dengan jaringan kelompok ISIS dan sembilan lainnya lagi ditahan karena dicurigai memiliki hubungan dengan "kelompok teroris kiri", kata kementerian tersebut.
Setelah kudeta Juli 2016, Turki telah menangkap lebih dari 50.000 orang dan memecat atau mencopot lebih dari 150.000 pekerja di sektor militer, pegawai negeri sipil dan sektor swasta, sebut Reuters.
(T.KR-AMQ/G003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: