Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan sikap pemerintah Indonesia terkait divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross.
Luhut dalam "Coffee Morning" dengan wartawan di Jakarta, Selasa, mengatakan pertemuan itu dilakukan atas permintaan Mendag Ross dan dilakukan dengan suasana hangat dan akrab.
Ia berkisah, tadinya berpikir pembicaraan dengan Mendag Ross akan berkisar seputar perdagangan Indonesia yang surplus dengan AS.
"Tapi ternyata (pembicaraan) bertumpu pada beberapa hal yaitu masalah Freeport, yang saya jelaskan bahwa saya berkoordinasi dengan Menteri ESDM dan Menteri Keuangan, bahwa 51 persen itu tidak ada tawar menawar, itu adalah hak pemerintah Indonesia," kisahnya.
Mantan Menko Polhukam itu menuturkan, tinggal proses pengambilalihannya saja yang masih perlu waktu apakah bisa selesai 2019 atau 2021.
"Kedua, mengenai smelter. Dan ketiga, saya katakan mengenai pengelolaan. Begitu kami (kuasai) 51 persen, pengelolaan sepenuhnya di tangan Indonesia. Dia tidak bermasalah," katanya.
Menurut Luhut, dirinya tidak melakukan pembicaraan dengan Presiden dan CEO dari perusahaan induk Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson.
Meski, diakui Luhut mereka sempat datang ke acara yang sama di sela kunjungannya ke Washington DC dalam rangka Pertemuan IMF-Bank Dunia 2017.
"Saya tidak ketemu dengan Freeport, ada US-Indo, memang ada Adkerson di sana tapi saya tidak bicara spesifik sama dia. Jadi yang menanyakan ke saya mengenai ini adalah Menteri Perdagangan, saya jelaskan. Dan dari beliau tidak ada pertanyaan. Beliau happy dengan jawaban saya," pungkasnya.
Luhut tegaskan sikap soal Freeport kepada Mendag AS
17 Oktober 2017 15:33 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: