Montreal (ANTARA News) - Sebuah pesawat penumpang asal Kanada mendarat dengan selamat setelah bertabrakan dengan sebuah drone, kata seorang menteri.

Peristiwa itu merupakan yang pertama terjadi di negara tersebut.

Dengan meningkatnya jumlah drone di udara, tabrakan masih jarang terjadi, tetapi pihak berwenang di seluruh dunia mencari cara untuk mencegah pesawat terhindar dari bahaya.

Insiden tersebut terjadi pada Kamis lalu ketika sebuah drone bertabrakan dengan pesawat domestik Skyjet yang akan mendarat di Bandara Internasional Jean-Lesage di Kota Quebec, kata Menteri Perhubungan Marc Garneau dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah pertama kalinya drone menabrak pesawat komersial di Kanada dan saya sangat lega bahwa pesawat tersebut hanya mengalami kerusakan ringan serta bisa mendarat dengan aman," kata menteri tersebut, yang juga seorang mantan astronaut.

Pesawat yang membawa enam penumpang dan dua awak itu, bertumbukan dengan drone di sayap kanan pada ketinggian sekitar 450 meter dan kira-kira tiga kilometer dari bandara, menurut surat kabar Le Journal de Quebec.

Garneau mengingatkan bagi para operator drone yang terbukti membahayakan keamanan pesawat terbang bisa terancam denda hingga 25.000 dolar Kanada, penjara, atau keduanya.

Peraturan Kanada melarang penerbangan drone di atas 90 meter dan kurang dari 5,5 kilometer dari bandara.

Garneau mengatakan tahun ini sudah ada 131 insiden pesawat tak berawak terkait "masalah keselamatan penerbangan."

Peraturan drone yang lebih ketat sedang dikerjakan, kata menteri tersebut kepada wartawan.

Dalam peraturan yang akan datang, operator akan diminta untuk lulus tes dan juga menuliskan nama dan alamat mereka pada pesawat tak berawak mereka. Juga akan ada usia minimum untuk menggunakan drone di atas ukuran tertentu, demikian AFP.