Diiringi pasukan pengibar bendera, PKB mendaftar ke KPU
16 Oktober 2017 12:56 WIB
Sejumlah kader PKB melakukan longmars saat akan menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran peserta Pemilu 2019 di gedung KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/10/2017). Setelah merampungkan sistem informasi politik tentang data partai politik sebagai salah satu syarat yang diminta KPU, PKB menjadi partai ke-15 yang mendaftar sebagai partai politik peserta Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi peserta pemilu 2019, dengan diiringi pasukan pengibar bendera dan barongsai.
"Hari ini alhamdulillah PKB mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan Peraturan KPU 11/2017. Sengaja perjalanan kami dari DPP mengusung lambang Garuda Pancasila besar, dikawal paskibraka dan kaos kami bergambar Pancasila dan ada barongsai," ujar Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding saat melakukan pendaftaran di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin.
Pasukan pengibar bendera memimpin barisan rombongan jajaran pengurus, kader serta simpatisan PKB yang hadir mengenakan kaos bergambar lambang Garuda Pancasila, memakai ikat kepala merah putih dan mengusung sebuah lambang Garuda Pancasila berukuran besar.
Karding mengatakan dengan mengusung lambang Garuda Pancasila, PKB ingin mengingatkan seluruh elemen bangsa agar senantiasa mengedepankan demokrasi dalam mewujudkan kedaulatan rakyat.
Sejak tahun 1998, kata Karding, demokrasi di Indonesia terlalu didominasi demokrasi liberal yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia yang suka bergotong-royong, bermusyawarah, tidak menang-menangan, serta mementingkan nilai-nilai keakraban dalam menjalankan kehidupan.
Karding pun menekankan sebagai partai politik PKB sengaja mengusung simbol Pancasila, karena betul-betul ingin menunjukkan bahwa politik modern harus diikuti dengan penuh keakraban, dan nilai-nilai Pancasila, tanpa meninggalkan tradisi luhur bangsa.
Dalam pendaftaran ini PKB membawa 100 persen dokumen pengurus provinsi, 75 persen dokumen penguus kabupaten/kota, serta 50 persen dokumen pengurus kecamatan. Kita juga sekaligus membawa 20 orang tim administrasi DPP untuk membantu KPU dalam verifikasi terhadap administrasi.
Pendaftaran dipimpin Karding didampingi oleh sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PKB seperti Lukman Edy, Arzetty Bilbina, Krisna Mukti, Ida Fauziah, serta Daniel Johan.
"Hari ini alhamdulillah PKB mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan Peraturan KPU 11/2017. Sengaja perjalanan kami dari DPP mengusung lambang Garuda Pancasila besar, dikawal paskibraka dan kaos kami bergambar Pancasila dan ada barongsai," ujar Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding saat melakukan pendaftaran di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin.
Pasukan pengibar bendera memimpin barisan rombongan jajaran pengurus, kader serta simpatisan PKB yang hadir mengenakan kaos bergambar lambang Garuda Pancasila, memakai ikat kepala merah putih dan mengusung sebuah lambang Garuda Pancasila berukuran besar.
Karding mengatakan dengan mengusung lambang Garuda Pancasila, PKB ingin mengingatkan seluruh elemen bangsa agar senantiasa mengedepankan demokrasi dalam mewujudkan kedaulatan rakyat.
Sejak tahun 1998, kata Karding, demokrasi di Indonesia terlalu didominasi demokrasi liberal yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia yang suka bergotong-royong, bermusyawarah, tidak menang-menangan, serta mementingkan nilai-nilai keakraban dalam menjalankan kehidupan.
Karding pun menekankan sebagai partai politik PKB sengaja mengusung simbol Pancasila, karena betul-betul ingin menunjukkan bahwa politik modern harus diikuti dengan penuh keakraban, dan nilai-nilai Pancasila, tanpa meninggalkan tradisi luhur bangsa.
Dalam pendaftaran ini PKB membawa 100 persen dokumen pengurus provinsi, 75 persen dokumen penguus kabupaten/kota, serta 50 persen dokumen pengurus kecamatan. Kita juga sekaligus membawa 20 orang tim administrasi DPP untuk membantu KPU dalam verifikasi terhadap administrasi.
Pendaftaran dipimpin Karding didampingi oleh sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PKB seperti Lukman Edy, Arzetty Bilbina, Krisna Mukti, Ida Fauziah, serta Daniel Johan.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: