Jakarta (ANTARA News) - Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perusahaan-perusahaan perbankan memberi diskon 100 persen dalam pembelian kartu perdana untuk transaksi pembayaran layanan tol secara elektronik (e-toll) selama 16-31 Oktober.

"Jadi, pengguna tol bisa dapat kartu perdana dengan harga senilai saldo e-toll karena biaya kartunya sudah ditanggung oleh BUJT dan Perbankan dengan total kartu sebanyak 1,5 juta, " kata Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadi Suprayitno dalam jumpa pers di di Jakarta, Minggu.

Deputi Direktur Grup Pengembangan Sistem Pembayaran Ritel dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia Apep M. Komara mengatakan program itu mencakup pemberian diskon Rp10 ribu dari perbankan dan Rp10 ribu dari BUJT.

"Kartu ini prioritasnya adalah untuk pengguna tol yang belum mempunyai e-toll dan akan disebar di gerbang tol yang belum sepenuhnya non-tunai, " kata Apep.

Hadi mengatakan pemberian diskon pembelian kartu ditujukan untuk mendukung program layanan e- toll mulai 31 Oktober di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, ia mengatakan, penerapan e-toll di Indonesia cakupannya sudah 80 persen dan diharapkan terus meningkat hingga mencapai 100 persen pada 31 Oktober.

"Kita berharap agar program ini mengubah kesadaran pengguna jalan tol untuk menggunakan e-toll demi kelancaran dan kenyamanan, sekaligus mendukung gerakan nasional non-tunai pemerintah, " kata Hadi.

Sejumlah perwakilan BUTJ pada kesempatan itu menyatakan kesiapannya untuk mendukung program 100 persen transaksi non tunai hingga akhir Oktober.

VP Operation Management PT Jasa Marga Tbk Raddy R Lukman mengatakan perusahaannya siap mendistribusikan sekitar 850 ribu kartu diskon tersebut.

"Dari 1,5 juta kartu diskon ini, kami mendapatkan 850 ribu kartu. Kartu ini terutama akan disebar di gardu gardu tol yang belum 100 persen non-tunai (transaksinya)," kata Raddy.


Kalkulasi

SVP Digital Channel and Financial Inclution PT Bank Mandiri Tbk C. Guntur Tri mengatakan penyediaan kartu dengan program diskon itu dilakukan berdasarkan hasil kalkulasi transaksi.

"Perbankan dan BUJT bersama mengkalkulasi dan dihitung berdasarkan pengguna tol yang bertransaksi tunai dan non-tunai pada jam tertentu," kata Guntur.

Jika penetrasinya sekarang sudah 80 persen maka sisa calon pengguna yang belum punya kartu sekitar 1,5 juta.

"Karena itu, untuk sementara kita sepakati 1,5 juta kartu. Namun, kalau kebutuhannya di atas itu ya kita bahas lagi," demikian C. Guntur Tri.