BNPB: relokasi pengungsi Gunung Sinabung tiga tahap
14 Oktober 2017 19:51 WIB
Arsip: Pengungsi Gunung Agung Jaga Rumah Warga memotret saat kembali ke rumahnya yang masuk dalam radius 12 km dari kawah Gunung Agung, di Desa Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (11/10/2017). (ANTARA/Wira Suryantala) ()
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan relokasi pengungsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara dilakukan tiga tahap, tahap pertama sudah selesai untuk 170 KK di Siosar.
Selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 ini.
"Tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan pertanian. Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan," ujar Willem Rampangilei melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek.
Penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung memang kompleks masalahnya. Gunungnya meletus terus. Sejak 2013 sampai sekarang hampir setiap hari meletus. Belum ada tanda-tanda letusan akan berakhir.
Tidak dapat diprediksikan kapan letusan akan berhenti. Sebelumnya Gunung Sinabung tidak pernah meletus selama 1.200 tahun. Tahun 2010, tiba-tiba meletus freatik hingga tahun 2011. Berhenti sesaat, kemudian tahun 2013 meletus menerus hingga sekarang.
BNPB terus memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak erupsi. Total bantuan dana yang telah disalurkan oleh BNPB untuk penanganan letusan Gunung Sinabung sejak 2013 hingga September 2017 sebesar Rp 589,1 milyar. Dana ini untuk penanganan darurat maupun rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pada Sabtu, Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung, yang berada di kawasan Siosar, Kabupaten Karo.
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Bupati Karo dalam peninjauan relokasi di Siosar.
Selain melihat langsung masyarakat pengungsi yang direlokasi, juga berdialog dengan masyarakat. Di kawasan relokasi tahap pertama ini bermukim 370 KK yang berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.
"Relokasi untuk 1.873 KK kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini. Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan," kata Presiden.
(T.A074/B012)
Selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 ini.
"Tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan pertanian. Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan," ujar Willem Rampangilei melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek.
Penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung memang kompleks masalahnya. Gunungnya meletus terus. Sejak 2013 sampai sekarang hampir setiap hari meletus. Belum ada tanda-tanda letusan akan berakhir.
Tidak dapat diprediksikan kapan letusan akan berhenti. Sebelumnya Gunung Sinabung tidak pernah meletus selama 1.200 tahun. Tahun 2010, tiba-tiba meletus freatik hingga tahun 2011. Berhenti sesaat, kemudian tahun 2013 meletus menerus hingga sekarang.
BNPB terus memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak erupsi. Total bantuan dana yang telah disalurkan oleh BNPB untuk penanganan letusan Gunung Sinabung sejak 2013 hingga September 2017 sebesar Rp 589,1 milyar. Dana ini untuk penanganan darurat maupun rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pada Sabtu, Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung, yang berada di kawasan Siosar, Kabupaten Karo.
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Bupati Karo dalam peninjauan relokasi di Siosar.
Selain melihat langsung masyarakat pengungsi yang direlokasi, juga berdialog dengan masyarakat. Di kawasan relokasi tahap pertama ini bermukim 370 KK yang berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.
"Relokasi untuk 1.873 KK kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini. Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan," kata Presiden.
(T.A074/B012)
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: