Presiden targetkan relokasi Sinabung selesai akhir 2018
14 Oktober 2017 13:32 WIB
Presiden Joko Widodo menyapa warga saat tiba di kawasan perumahan relokasi pengungsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (14/10/2017).(ANTARA/Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menargetkan relokasi untuk para pengungsi Gunung Sinabung di kabupaten Karo, Sumatera Utara dapat rampung pada 2018.
"(Relokasi untuk) 1.873 (KK) kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini, Sisanya kurang lebih 1.080 (KK) akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan," kata Presiden Joko Widodo di areal relokasi Siosar, sekitar 17 kilometer dari Kota Kabanjahe, kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu.
Presiden Jokowi bersama rombongan mengunjungi lokasi pengungsi di tempat tersebut sekaligus melihat lahan pertanian yang diberikan kepada para keluarga pengungsi.
"Kita tadi baru saja melihat lokasi pengungsi yang sudah selesai 370 rumah, juga diberikan lahan untuk pertaniannya tadi saya tanya juga apakah sudah bisa berproduksi dijawab sudah, nanam apa? Nanam kentang artinya ini sudah 370 sudah beres," tambah Presiden.
Luas lahan yang diberikan untuk pengungsi dari Kementerian LHK adalah seluas 470 hektar.
Meski demikian Presiden tetap meminta agar masyarakat terus berhati-hati karena tidak diketahui kapan Gunung Sinabung berhenti berupsi.
"Sinabung berhentinya kapan kita tidak mengerti, tak bisa diprediksi kapan karena data yang saya terima terjadi lebih dari 200 erupsi baik kecil, sedang maupun gede. Kita hati-hati semua untuk mengamankan masyarakat," ungkap Presiden.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan untuk relokasi pengungsi dilakukan dalam 3 tahap.
Tahap pertama sudah selesai untuk 170 KK di Saosar, selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan (lahan) yang ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Sedangkan tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi selain untuk lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan pertanian.
Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare.
"(Relokasi untuk) 1.873 (KK) kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini, Sisanya kurang lebih 1.080 (KK) akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan," kata Presiden Joko Widodo di areal relokasi Siosar, sekitar 17 kilometer dari Kota Kabanjahe, kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu.
Presiden Jokowi bersama rombongan mengunjungi lokasi pengungsi di tempat tersebut sekaligus melihat lahan pertanian yang diberikan kepada para keluarga pengungsi.
"Kita tadi baru saja melihat lokasi pengungsi yang sudah selesai 370 rumah, juga diberikan lahan untuk pertaniannya tadi saya tanya juga apakah sudah bisa berproduksi dijawab sudah, nanam apa? Nanam kentang artinya ini sudah 370 sudah beres," tambah Presiden.
Luas lahan yang diberikan untuk pengungsi dari Kementerian LHK adalah seluas 470 hektar.
Meski demikian Presiden tetap meminta agar masyarakat terus berhati-hati karena tidak diketahui kapan Gunung Sinabung berhenti berupsi.
"Sinabung berhentinya kapan kita tidak mengerti, tak bisa diprediksi kapan karena data yang saya terima terjadi lebih dari 200 erupsi baik kecil, sedang maupun gede. Kita hati-hati semua untuk mengamankan masyarakat," ungkap Presiden.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan untuk relokasi pengungsi dilakukan dalam 3 tahap.
Tahap pertama sudah selesai untuk 170 KK di Saosar, selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan (lahan) yang ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Sedangkan tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi selain untuk lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan pertanian.
Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: