Swiss buka kasus kriminal mantan sekjen FIFA
12 Oktober 2017 23:11 WIB
Mantan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke saat menghadiri konferensi pers setelah pertemuan dengan Komite Etik di kantor FIFA di Zurich di arsip foto tanggal 18 November 2010. Pengawas etika FIFA telah merekomendasikan larangan selama sembilan tahun untuk Valcke terhadap dugaan korupsi di penjualan tiket Piala Dunia, diantara banyaknya skandal krisis yang melanda badan sepakbola tersebut. (REUTERS/Christian Hartmann/Files)
Zurich (ANTARA News) - Kejaksaan Swiss telah membuka penyelidikan kriminal terhadap mantan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke dan Ketua Eksekutif Media beIn Qatar Nasser Al-Khelaifi, eskalasi terkini pada penyelidikan berkelanjutan terhadap korupsi di sepak bola.
"Diduga bahwa Jerome Valcke menerima keuntungan-keuntungan yang tidak pantas dari seorang pengusaha di sektor hak-hak olahraga dalam kaitannya dengan pemberian hak-hak media untuk sejumlah negara tertentu pada Piala Dunia 2018, 2022, 2026, dan 2030 dan dari Nasser Al-Khelaifi terkait dengan pemberian hak-hak media untuk sejumlah negara tertentu pada Piala Dunia 2026 dan 2030," kata Kejaksaan Umum Swiss (Office of the Attorney General/OAG) pada Kamis.
Pada Maret tahun lalu, OAG mengatakan Valcke dituding melakukan pelanggaran mismanajemen dan sejumlah pelanggaran lainnya. Ia membantah tuduhan dirinya melakukan kesalahan, demikian Reuters.
(H-RF)
"Diduga bahwa Jerome Valcke menerima keuntungan-keuntungan yang tidak pantas dari seorang pengusaha di sektor hak-hak olahraga dalam kaitannya dengan pemberian hak-hak media untuk sejumlah negara tertentu pada Piala Dunia 2018, 2022, 2026, dan 2030 dan dari Nasser Al-Khelaifi terkait dengan pemberian hak-hak media untuk sejumlah negara tertentu pada Piala Dunia 2026 dan 2030," kata Kejaksaan Umum Swiss (Office of the Attorney General/OAG) pada Kamis.
Pada Maret tahun lalu, OAG mengatakan Valcke dituding melakukan pelanggaran mismanajemen dan sejumlah pelanggaran lainnya. Ia membantah tuduhan dirinya melakukan kesalahan, demikian Reuters.
(H-RF)
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: