Bandung (ANTARA News) - Dedi Mulyadi menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPP Partai Golkar Jawa Barat jika tren suara partai berlambang pohon beringin itu terus menurun hingga April 2018.

"Berdasarkan rapat internal kami tadi membuat komitmen bersama bikin riset di tiap kabupaten/kota dengan komitmen kalau sampai April, tren Golkar alami penurunan, ketuanya harus mengundurkan diri. Termasuk saya juga harus mundur," kata Mulyadi, yang kini masih menjadi bupati Purwakarta, di Bandung, Rabu.

Ia menuturkan alasan pihaknya membuat komitmen setiap Ketua DPD tingkat II dan I harus siap mundur jika tren suara Partai Golkar turun adalah untuk menjaga elektabilitas partai politik itu.

"Kami ingin tren suara Partai Golkar bagus di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, selama ini trennya sudah bagus. Komitmen ini akan dituangkan dalam pakta integritas dan itu wajib ditandatangani oleh seluruh Ketua DPD tingkat I dan tingkat II," kata dia.

"Ya, semua pimpinan di Jawa Barat harus siap mundur kalau trend dukungan kepada partai golkar turun. Karena kalau turun terus, berarti kepemimpinan yang kami jalankan tidak bermakna," lanjutnya.

Analisa tren dukungan tersebut akan dilakukan oleh tim khusus dan mereka akan mengumpulkan data hingga bulan April tahun depan.

Mulyadi juga menepis anggapan hal ini reaksi dari soliditas partai berlambang beringin terganggu karena dalam berita sebelumnya, muncul pernyataan dari sejumlah pengurus partai di tingkat kabupaten kota menolak mendukung dia menjadi calon gubernur Jawa Barat.

"Saya tegaskan mami masih solid. Surat keputusan masih dirumuskan DPP. Yang jelas, meskipun saya tidak merasa dirugikan, tapi pernyataan yang menggganggu soliditas partai itu bukan pengurus," kata dia.