Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lembata mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, ada 40 bangunan rumah warga yang rusak akibat gempa dalam dua hari terakhir.
Bangunan rumah warga yang rusak itu terdiri dari 11 rumah rusak berat dan 29 rumah lainnya rusak ringan, kata Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday melalui pesan WhatsApp, yang diterima Antara di Kupang, Rabu.
Selain kerusakan bangunan, kata dia, jalan raya sepanjang 2,3 km juga tertutup bebatuan besar, sehingga mengganggu akses ke desa-desa.
"Sampai pagi ini, Lembata masih diguncang gempa tektonik. Pagi ini dengan kekuatan 4.9 SR disertai gempa susulan skala kecil. Puluhan bangunan rumah rusak, jalan raya ditutupi runtuhan bebatuan," tulis Thomas Ola Langoday.
Dia menambahkan, sebanyak 26 desa di sekeliling Ile Lewotolok terkena dampak gempa ini.
Sementara jumlah pengungsi sampai saat ini sebanyak 743 orang terpusat di Rumah Jabatan Bupati lama.
Sebanyak 224 orang dipenampungan keluarga, dan 161 orang di kantor Camat Ilepa.
Untuk desa pesisir di Kecamatan Lebatukan termasuk Desa Lamatuka masih terpantau aman.
Mengenai pangan dia mengatakan, persediaan pangan dan kebutuhan di pusat penampungan sangat terbatas.
Pemerintah Kabupaten Lembata, hanya mengandalkan beras stok dinas sosial.
BMKG Kupang mencatat, sejak Selasa hingga Rabu siang ini, sudah enam kali terjadi gempa cukup kuat menguncang wilayah itu.
Gempa Lembata rusak 40 rumah, masih mungkin bertambah
11 Oktober 2017 13:34 WIB
Lokasi pusat gempa berkekuatan 4,9 pada skala Richter di Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada 11 Okt 2017, pukul 06:10:18 WIB. (ANTARA News/BMKG)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: