Brussel, Belgia (ANTARA News) - Raja Belgia Philippe - Philippe Leopold Louis Marie dan Ratu Mathilde sangat tertarik untuk menyimak dan melihat seratusan artefak kuno dari berbagai daerah Indonesia yang ditampilkan di Europalia Arts Festival Indonesia.

Wartawan Antara di Brussels, Selasa, melaporkan raja dan ratu yang didampingi Wakil Presiden dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla terlihat sangat serius memperhatikan dan mendengarkan dari seorang ahli sejarah setiap artefak yang ditampilkan.

Bahkan raja dan ratu Belgia beberapa kali berputar di beberapa artefak untuk melihat secara rinci penjelasan tertulis yang terreta di sisi kiri bawah masing-masing artefak.

Beberapa artefak kuno yang ditampilkan antara lain terbuat dari kayu, perunggu, emas, perak, batu seperti dari Sumateta Utara, Sulawesi Selatan, Jawa, NTT, NTB, Sulawesi, Kalimantan, serta papua.

Usai berkeliling melihat artefak, Wapres dan Raja serta Ratu Belgia dan rombongan menyaksikan sejumlah tari tradisional Indonesia.

Pertunjukan tari, gerak dan nyanyi adalah Nani Topeng Losari, Suara Papua, dan Saman Gayo Lues.

Rampai Indonesia merupakan tajuk yang dicanangkan melekat pada berbagai persembahan yang dipersiapkan dengan matang dan melalui kerja keras para pelaku dan pencipta seni dan budaya yang lahir dari talenta-talenta muda, baik melalui tradisi maupun sekolah-sekolah tinggi seni yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dari perhelatan seni dan budaya multidisiplin ini diharapkan akan terjadi interaksi antar pelaku, penikmat, pecinta dan penggagas ajang kesenian dan kebudayaan dari publik dunia.

Hadir dalam acara itu Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luxembourg dan Uni Eropa Yuri Thamrin.