Jakarta (ANTARA News) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya menyatakan siap untuk melaksanakan kegiatan operasi pasar dalam rangka mengatasi kelangkaan beras medium di ibukota.

"Operasi pasar itu menggunakan cadangan beras pemerintah di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Dalam penyelurannya, kami bekerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Pengusaha Beras dan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta," kata Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, menurut dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, diantaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Perdagangan DKI Jakarta, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Biro Perekonomian Provinsi DKI Jakarta serta Satgas Pangan untuk pengawasannya.

"Kami memang merasa perlu untuk melakukan koordinasi terkait persiapan pelaksanaan operasi pasar tersebut. Operasi pasar itu menunjukkan bahwa Negara hadir dalam menjaga stabilitas, baik stok maupun harga komoditi bahan pokok, khususnya beras," ujar Arief.

Dia menuturkan pelaksanaan operasi pasar kali ini menyertakan sejumlah aturan yang menuntut adanya pertanggung jawaban dari para pedagang untuk memastikan kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai aturan yang ditetapkan.

"Selama pelaksanaan operasi pasar tersebut, nantinya akan ada tim khusus yang akan mengecek sekaligus melakukan pengawasan. Kami ingin memastikan operasi pasar itu berjalan sesuai aturan," tutur Arief.

Lebih lanjut, dia pun mengharapkan pelaksanaan kegiatan operasi pasar tersebut dapat berlangsung dengan lebih sukses dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, operasi pasar tersebut digelar mulai Oktober 2017 hingga Maret 2018 mendatang. Dalam kegiatan itu, akan didistribusikan sebanyak 75.000 ton beras dengan harga eceran tertinggi Rp8.100 per kilogram.