Sukabumi (ANTARA News) - Dua bocah kakak beradik warga Kampung Bolang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Epan (8) dan Zahra (4) menjadi korban ledakan gas elpiji yang diduga akibat kebocoran regulator di tabung berukuran tiga kilogram.
"Walaupun kedua bocah yang merupakan warga RT 02/01, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, selamat. Tetapi, mereka harus dirawat intensif di RSUD Sekarwangi Cibadak karena luka bakar yang dideritanya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Parungkua Ipda Bayu Saeful di Sukabumi, Senin.
Dari informasi yang dihimpun, menurut dia, meledaknya gas elpiji subsidi tersebut ketika ibu dari dua bocah itu, Emil Koko Komalasari, sedang memasak. Regulator tabung gas diduga mengalami kebocoran sehingga memicu ledakan. Epan dan Zahra yang tengah bermain tersambar api dari ledakan elpiji itu.
Warga yang mendengar adanya ledakan yang cukup keras dari rumah korban langsung datang memberikan bantuan. Adik kakak itupun langsung dilarikan ke rumah sakit, dan sekarang kondisinya sudah membaik.
"Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus ini, namun kuat dugaan ledakan gas elpiji ini disebabkan bocornya regulator tabung," demikian Ipda Bayu Saeful.
Kepala Desa Sundawenang Wahid menyatakan, kakak beradik itu mengalami luka bakar, tetapi tidak terlalu parah dan sempat dilarikan ke Klinik Harapan Bunda Parungkuda. Kemudian, keduanya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi karena fasilitasnya lebih memadai.
"Kedua korban sudah mendapatkan perawatan intensif dari petugas rumah sakit dan untuk biaya kami ajukan ke pemerintah agar bisa gratis," ujarnya menambahkan.
Dua bocah di Sukabumi terkena ledakan elpiji
9 Oktober 2017 18:02 WIB
Dokumen foto pekerja mengisi dan memeriksa keamanan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Pewarta: Aditya A. Rohman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: