Presiden serahkan sertifikat tanah warga Semarang Raya
9 Oktober 2017 16:08 WIB
Presiden Joko Widodo menunjukkan dokumen sertifikat tanah saat berbicara pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017). Presiden secara simbolis menyerahkan 7.000 sertifikat tanah untuk warga dari sejumlah kabupaten/kota se-Jateng. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Semarang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyerahkan 7.000 sertifikat tanah untuk warga Semarang Raya Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin.
Presiden menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah itu kepada 12 orang perwakilan penerima.
"Tolong dijaga dan dirawat sertifikat yang sudah diterima dan gunakan dengan sebaik-baiknya," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan djalil menyebutkan dari 7.000 orang penerima sertifikat, yang berhalangan hadir tidak sampai 200 orang.
Para penerima adalah dari warga Semarang Raya terdiri atas Kota Semarang 1.000 orang, dari Kabupaten Semarang 1.000 orang, Kabupaten Demak 2.000 orang, Kendal 2.000 orang dan dari Kabupaten Grobogan 1.000 orang.
Sofyan menyebutkan sampai saat ini di Jateng baru 50 persen yang tersertifikasi dari target 2017 sebanyak 630.000 bidang tabah. Sementara tahun 2018 ditargetkan sebanyak 1.200.000 sertifikat.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan akan menyinkronkan data sertifikat tanah dengan kemiskinan di daerah itu.
"Data sertifikat bisa digitalisasi, yang kemudian kita gunajan untuk program bantuan rumah layak huni yang sering terbentur dengan status tanah, diharapkan angka kemiskinan bisa diturunkan," katanya.
KIP dan PKH
Dalam kunjungannya di Semarang, Presiden juga membagikan Kartu Indonesia Pintar dan kartu peserta Program Keluarga Harapan di SMAN 1 Semarang.
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyebutkan jumlah penerima kartu peserta PKH di Semarang sebanyak 999 orang.
Mensos menyebutkan pada 2018 ada tambahan penerima kartu peserta PKH seluruh Indonesia sebanyak empat juta orang.
"Khusus di Jateng ada tambahan penerima PKH 460.000 peserta. Ini bukan berarti kemiskinan bertambah tapi merupakan salah satu perlindungan sosial termasuk kepada ibu-ibu," katanya.
Khusus untuk Kota Semarang ada tambahan 4.700 pada tahun 2018.
Total anggaran bantuan sosial di Jateng pada 2017 mencapai Rp5,3 triliun dan tahun 2018 meningkat menjadi Rp6,3 triliun.
Presiden juga membagikan KIP kepada 1.500 siswa yang terdiri atas siswa SD 554 orang, SMP 452 siswa, SMA 95 siswa, SMK 40 siswa, juga 255 siswa kejar paket A,B dan C.
Presiden menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah itu kepada 12 orang perwakilan penerima.
"Tolong dijaga dan dirawat sertifikat yang sudah diterima dan gunakan dengan sebaik-baiknya," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan djalil menyebutkan dari 7.000 orang penerima sertifikat, yang berhalangan hadir tidak sampai 200 orang.
Para penerima adalah dari warga Semarang Raya terdiri atas Kota Semarang 1.000 orang, dari Kabupaten Semarang 1.000 orang, Kabupaten Demak 2.000 orang, Kendal 2.000 orang dan dari Kabupaten Grobogan 1.000 orang.
Sofyan menyebutkan sampai saat ini di Jateng baru 50 persen yang tersertifikasi dari target 2017 sebanyak 630.000 bidang tabah. Sementara tahun 2018 ditargetkan sebanyak 1.200.000 sertifikat.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan akan menyinkronkan data sertifikat tanah dengan kemiskinan di daerah itu.
"Data sertifikat bisa digitalisasi, yang kemudian kita gunajan untuk program bantuan rumah layak huni yang sering terbentur dengan status tanah, diharapkan angka kemiskinan bisa diturunkan," katanya.
KIP dan PKH
Dalam kunjungannya di Semarang, Presiden juga membagikan Kartu Indonesia Pintar dan kartu peserta Program Keluarga Harapan di SMAN 1 Semarang.
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyebutkan jumlah penerima kartu peserta PKH di Semarang sebanyak 999 orang.
Mensos menyebutkan pada 2018 ada tambahan penerima kartu peserta PKH seluruh Indonesia sebanyak empat juta orang.
"Khusus di Jateng ada tambahan penerima PKH 460.000 peserta. Ini bukan berarti kemiskinan bertambah tapi merupakan salah satu perlindungan sosial termasuk kepada ibu-ibu," katanya.
Khusus untuk Kota Semarang ada tambahan 4.700 pada tahun 2018.
Total anggaran bantuan sosial di Jateng pada 2017 mencapai Rp5,3 triliun dan tahun 2018 meningkat menjadi Rp6,3 triliun.
Presiden juga membagikan KIP kepada 1.500 siswa yang terdiri atas siswa SD 554 orang, SMP 452 siswa, SMA 95 siswa, SMK 40 siswa, juga 255 siswa kejar paket A,B dan C.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: