Mentan: 2017 Indonesia tak impor jagung AS-Argentina
9 Oktober 2017 14:39 WIB
Petani menanen jagung di ladang miliknya di Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/9/2017). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Ciamis (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pada 2017 Indonesia tidak akan mengimpor jagung dari Amerika Serikat dan Argentina.
"Tahun pertama kami impor 3,6 juta ton, tahun lalu impor 900 ribu ton. Tahun ini impor jagung kita dari Amerika Serikat dan Argentina nol," katanya dalam acara peluncuran kartu tani di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin.
Amran menuturkan, pemerintahan Presiden Jokowi telah berhasil menyinergikan menteri-menteri kabinetnya untuk bisa melakukan upaya mendorong ketahanan pangan.
"Kita sudah menunjukkan pada dunia, kita tidak impor jagung dan beras. Kita malah bisa ekspor bawang," katanya.
Sejumlah menteri pertanian dari negara kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia banyak yang bertanya kepada Amran mengapa bisa begitu cepat melakukan swasembada jagung.
Menurut Amran, selain karena adanya aturan harga dasar, kini pemerintah melakukan upaya agar petani selalu didukung untuk meningkatkan produksi jagung.
"Di Jawa Tengah, pematang sawah ditanami jagung. Kuburan pun ditanami jagung itu seperti di Sumatera Utara dan Jeneponto," katanya.
Amran berharap, dengan segala upaya yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan ketahanan pangan nasional.
"Sekarang sudah ada peningkatan produksi bawang dan jagung. Ke depan, bawang putih dan kedelai, lalu sapi dan gula secara bertahap," ujarnya.
"Tahun pertama kami impor 3,6 juta ton, tahun lalu impor 900 ribu ton. Tahun ini impor jagung kita dari Amerika Serikat dan Argentina nol," katanya dalam acara peluncuran kartu tani di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin.
Amran menuturkan, pemerintahan Presiden Jokowi telah berhasil menyinergikan menteri-menteri kabinetnya untuk bisa melakukan upaya mendorong ketahanan pangan.
"Kita sudah menunjukkan pada dunia, kita tidak impor jagung dan beras. Kita malah bisa ekspor bawang," katanya.
Sejumlah menteri pertanian dari negara kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia banyak yang bertanya kepada Amran mengapa bisa begitu cepat melakukan swasembada jagung.
Menurut Amran, selain karena adanya aturan harga dasar, kini pemerintah melakukan upaya agar petani selalu didukung untuk meningkatkan produksi jagung.
"Di Jawa Tengah, pematang sawah ditanami jagung. Kuburan pun ditanami jagung itu seperti di Sumatera Utara dan Jeneponto," katanya.
Amran berharap, dengan segala upaya yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan ketahanan pangan nasional.
"Sekarang sudah ada peningkatan produksi bawang dan jagung. Ke depan, bawang putih dan kedelai, lalu sapi dan gula secara bertahap," ujarnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: