Badak sumatera jadi logo Festival Way Kambas
Dokumentasi petugas berinteraksi dengan badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) bernama Harapan, di ruang karantina di hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (3/12). Badak yang dipulangkan dari Cincinnati Zoo, Amerika ke habitat aslinya tersebut diharapkan mampu memberikan keturunan badak lainnya, karena berdasarkan data dari Yayasan Badak Indonesia, populasi badak sumatera saat ini hanya berjumlah 100 badak dan yang berada di kawasan konservasi way kambas hanya enam badak. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
"Logo Festival Way Kambas 2017 dengan ikon bergambar gajah dan badak punya arti yakni pada gambar gajah yang sedang memegang kamera dan menghadap sisi sebelah kanan adalah simbolisasi Nunik, gajah kecil berkelamin betina yang sehat dan lincah, yang selalu berpandangan positif tentang pariwisata di Kabupaten Lampung Timur, khususnya pada sisi Taman Nasional Way Kambas," kata Kabag Humas Pemkab Lampung Timur, Mujianto, di Lampung Timur, Minggu.
Ia menjelaskan, untuk gambar badak Delilah, melambangkan pekerja keras yang pantang menyerah.
Menurutnya, Nunik merupakan bayi gajah betina yang dilahirkan di TNWK pada Rabu 31 Mei 2017 lalu. Bayi gajah ini dilahirkan dari induknya bernama Pleno, dan nama Nunik sendiri merupakan panggilan akrab Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim.
Chalim, lanjutnya, memberikan nama Nunik kepada anak gajah betina ini empat hari setelah kelahirannya di TN WK dengan prosesi mandi kembang.
Ia menjelaskan, Chalim memberikan nama kepada bayi gajah TN WK itu, mengingat dari lima bayi gajah sumatera yang lahir sepanjang 2016 dan pertengahan 2017 di TN WK.
"Pemerintah Kabupaten Lampung Timur belum pernah memberikan nama kepada bayi gajah TN WK sehingga beliau berinisiatif memberikan nama kepada salah satu anak gajah itu," ujarnya.
Mujianto menjelaskan badak Delilah adalah anak badak betina sumatra yang dilahirkan secara alami 11 Mei 2016 lalu di Suaka Rhino Sumatera di TN WK.
Nama Delilah adalah pemberian Presiden Joko Widodo pada Juli lalu.
Pewarta: Agus Sukarta dan Muklasin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017