Proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dimulai 2018
8 Oktober 2017 10:15 WIB
Arsip Foto. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Direktur Logistik dan Pengembangan PT. KAI Budi Noviantoro (kanan) mendengarkan penjelasan dari pekerja kontraktor saat meninjau perkembangan pengerjaan proyek jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Rabu (6/9/2017).(ANTARA /Muhammad Iqbal)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek penyediaan layanan kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya sudah bisa dimulai tahun depan.
"Hasil diskusi terakhir dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya adalah menggunakan jalur eksisting dan bisa dimulai 2018," katanya di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
"Proyek ini cepat dan murah sekaligus menyelesaikan banyak hal seperti persoalan lintas sebidang di Jakarta-Surabaya sebanyak 800 titik, " katanya.
"Prediksi kami untuk Jakarta-Semarang bisa dalam dua tahun, termasuk elektrifikasi di jalur rel ganda yang sudah ada. Kemudian, Semarang-Surabaya dua tahun berikutnya," katanya menjelaskan rincian proyek.
Dengan KA Semi Cepat, ia menjelaskan, Jakarta-Surabaya akan bisa ditempuh dalam waktu lima jam.
"Untuk sementara Jepang, sanggupnya maksimum 120 km/jam," katanya mengenai kecepatan kereta dalam proyek tersebut.
Ia mengatakan perkiraan kebutuhan investasi untuk proyek itu sekitar Rp60 triliun, termasuk sekitar Rp20 triliun untuk pengurusan 800 perlintasan sebidang kereta api Jakarta-Surabaya.
"Ini ada penurunan dari sebelumnya Rp80 triliun, " katanya.
Budi Karya menambahkan, khusus untuk pekerjaan lintas sebidang kereta api baik berupa jalan bawah jembatan atau jalan layang kementeriannya akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Kita akan sharing dengan Kementerian PUPR untuk urusan lintas sebidang ini karena PUPR juga berkepentingan, " katanya.
"Perkiraan awal untuk per lintas sebidang Rp25 miliar atau sekitar Rp20 triliun untuk 800 lintas sebidang Jakarta-Surabaya dengan lama pembangunan bisa dicicil hingga lima tahun atau lebih," demikian Budi Karya Sumadi.
"Hasil diskusi terakhir dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya adalah menggunakan jalur eksisting dan bisa dimulai 2018," katanya di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
"Proyek ini cepat dan murah sekaligus menyelesaikan banyak hal seperti persoalan lintas sebidang di Jakarta-Surabaya sebanyak 800 titik, " katanya.
"Prediksi kami untuk Jakarta-Semarang bisa dalam dua tahun, termasuk elektrifikasi di jalur rel ganda yang sudah ada. Kemudian, Semarang-Surabaya dua tahun berikutnya," katanya menjelaskan rincian proyek.
Dengan KA Semi Cepat, ia menjelaskan, Jakarta-Surabaya akan bisa ditempuh dalam waktu lima jam.
"Untuk sementara Jepang, sanggupnya maksimum 120 km/jam," katanya mengenai kecepatan kereta dalam proyek tersebut.
Ia mengatakan perkiraan kebutuhan investasi untuk proyek itu sekitar Rp60 triliun, termasuk sekitar Rp20 triliun untuk pengurusan 800 perlintasan sebidang kereta api Jakarta-Surabaya.
"Ini ada penurunan dari sebelumnya Rp80 triliun, " katanya.
Budi Karya menambahkan, khusus untuk pekerjaan lintas sebidang kereta api baik berupa jalan bawah jembatan atau jalan layang kementeriannya akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Kita akan sharing dengan Kementerian PUPR untuk urusan lintas sebidang ini karena PUPR juga berkepentingan, " katanya.
"Perkiraan awal untuk per lintas sebidang Rp25 miliar atau sekitar Rp20 triliun untuk 800 lintas sebidang Jakarta-Surabaya dengan lama pembangunan bisa dicicil hingga lima tahun atau lebih," demikian Budi Karya Sumadi.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: