Djarot tebar bibit ikan di Taman Situ Lembang
7 Oktober 2017 18:20 WIB
Gubernur Tebar Ikan Di Setu Lembang Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) menebar ikan di Waduk Setu Lembang, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/10/2017). Gubernur DKI Jakarta menebar 40.000 ikan nila, 10.000 ikan lele dan 7 ikan koi serta membuka kembali Waduk Setu Lembang untuk masyarakat pasca ditutup karena revitalisasi. (ANTARA /Galih Pradipta) ()
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menebar 50 ribu ekor bibit ikan di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat sebagai tanda rampungnya pekerjaan revitalisasi kawasan tersebut.
"Saya berpesan kepada warga supaya taman ini terus dijaga. Boleh memancing ikan disini, tapi jangan menggunakan setrum atau serokan, gunakan alat pancing," kata Djarot di Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut dia, sebanyak 50 ribu ekor bibit ikan yang ditebar di taman tersebut terdiri dari 40 ribu ikan nila dan 10 ribu ikan lele. Selain itu, dia juga melepaskan sepasang ikan koi asal Blitar untuk menambah keindahan Taman Situ Lembang.
"Revitalisasi Taman Situ Lembang diharapkan dapat mengembalikan keindahan kawasan tersebut. Taman Situ Lembang juga merupakan salah satu kebanggaan bagi warga Jakarta Pusat, sehingga harus selalu indah dan tertata," ujar Djarot.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menuturkan Taman Situ Lembang merupakan kawasan mata air. Air yang terdapat di taman tersebut bukan air hasil olahan Perusahaan Air Minum (PAM), namun murni mata air.
"Di Jakarta, kawasan mata air sudah sangat jarang. Apalagi disini satu-satunya setu yang terletak di tengah kota. Taman Situ Lembang ini betul-betul merupakan suatu kebanggaan, jadi harus kita rawat dengan sungguh-sungguh," tutur Mangara.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan saat ini keadaan fisik di dalam air Situ Lembang masih belum sepenuhnya jernih, karena proses penjernihannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Penjernihan air di kawasan itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.
"Kami sudah menggunakan mesin Bio Gil untuk mempercepat proses penjernihan air di kawasan Taman Situ Lembang. Namun memang proses penjernihan air di taman tersebut butuh waktu yang panjang, tidak bisa sebentar," ungkap Mangara.
(T.R027/S027)
"Saya berpesan kepada warga supaya taman ini terus dijaga. Boleh memancing ikan disini, tapi jangan menggunakan setrum atau serokan, gunakan alat pancing," kata Djarot di Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut dia, sebanyak 50 ribu ekor bibit ikan yang ditebar di taman tersebut terdiri dari 40 ribu ikan nila dan 10 ribu ikan lele. Selain itu, dia juga melepaskan sepasang ikan koi asal Blitar untuk menambah keindahan Taman Situ Lembang.
"Revitalisasi Taman Situ Lembang diharapkan dapat mengembalikan keindahan kawasan tersebut. Taman Situ Lembang juga merupakan salah satu kebanggaan bagi warga Jakarta Pusat, sehingga harus selalu indah dan tertata," ujar Djarot.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menuturkan Taman Situ Lembang merupakan kawasan mata air. Air yang terdapat di taman tersebut bukan air hasil olahan Perusahaan Air Minum (PAM), namun murni mata air.
"Di Jakarta, kawasan mata air sudah sangat jarang. Apalagi disini satu-satunya setu yang terletak di tengah kota. Taman Situ Lembang ini betul-betul merupakan suatu kebanggaan, jadi harus kita rawat dengan sungguh-sungguh," tutur Mangara.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan saat ini keadaan fisik di dalam air Situ Lembang masih belum sepenuhnya jernih, karena proses penjernihannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Penjernihan air di kawasan itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.
"Kami sudah menggunakan mesin Bio Gil untuk mempercepat proses penjernihan air di kawasan Taman Situ Lembang. Namun memang proses penjernihan air di taman tersebut butuh waktu yang panjang, tidak bisa sebentar," ungkap Mangara.
(T.R027/S027)
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: