New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir anjlok pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kembalinya kekhawatiran baru tentang kelebihan pasokan global membebani pasar.

Sehari sebelumnya (Kamis) harga minyak berbalik naik atau "rebound" dengan kuat, setelah Raja Saudi Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow membahas perluasan partisipasi Rusia dalam sebuah kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak mentah global.

Namun pada Jumat (6/10), Rusia mengklarifikasi komentar di pasar minyak yang dibuat oleh Putin sebelumnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak mengusulkan untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi minyak global, tetapi mengatakan bahwa dia mengetahui bahwa itu adalah sebuah kemungkinan, menurut Reuters.

Di bidang data, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS turun dua rig menjadi total 748 rig pada minggu ini, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes dalam laporan mingguannya pada Jumat (6/10).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 1,50 dolar AS menjadi menetap di 49,29 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, kehilangan 1,38 dolar AS menjadi ditutup pada 55,62 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua.

(UU.A026)