Jakarta (ANTARA News) - Entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) meraih kontrak pembangunan properti dari WIKA Group senilai lebih dari Rp20 triliun.

Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, A N Steve Kosasih, di Jakarta, Jumat, mengemukakan, sebagian besar dari nilai kontrak itu, atau sebesar Rp17,3 triliun diperoleh dari kontrak konstruksi proyek-proyek pembangunan properti antara PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) dan WIKA Gedung.

"Ini menjadi momentum yang baik bagi WIKA Group, dalam hal ini WIKA Gedung dan WIKA Realty jelang persiapan keduanya menuju Go Public," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa inti dari kerja sama kedua entitas anak WIKA itu adalah sinergi pekerjaan konstruksi proyek-proyek pembangunan properti WIKA Realty beserta afiliasinya kepada WIKA Gedung yang terdiri dari pekerjaan apartemen, bangunan komersial serta mixed used complex yang tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, dan Surabaya.

Ia menambahkan bahwa untuk kontrak sebesar Rp3 triliun diperoleh dari kerja sama strategis pembangunan hunian dan kawasan komersial dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan stasiun kereta api yang dikerjakan oleh WIKA Group, antara lain TOD Kawasan Laswi, Bandung dan TOD Stasiun Senen yang keduanya dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Ia menyampaikan bahwa pada kawasan seluas 200.000 meter persegi di Laswi, Bandung, WIKA Group bersama KAI telah menandatangani kontrak kerja sama Bangun Guna Serah dengan peruntukan hotel, convention center, apartemen kelas menengah dan atas, retail, sport center dan gedung parkir.


Porsi WIKA Gedung pada pekerjaan ini adalah sebesar 80 persen dan sisanya akan diarahkan untuk partisipasi pihak swasta.

Sementara pada Proyek TOD Stasiun Senen, lanjut A N Steve Kosasih, WIKA bersama KAI kedepan akan membangun sebuah kerja sama usaha pengembangan kawasan terintegrasi bangunan hunian vertikal (rusun, apartemen dan kawasan komersial) dengan terminal dan stasiun yang sudah ada sebelumnya.

"Porsi pekerjaan WIKA Goup pada TOD di Jakarta itu adalah 75 persen dan sisanya akan dialokasikan kepada pihak swasta," katanya.