Wapres: penduduk besar bukan alasan susah maju
6 Oktober 2017 14:05 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) disambut oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Rektor Intitut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof Ofyar Z Tamin (kiri) saat tiba di Kampus ITERA, Lampung Selatan, Lampung, Jum'at (6/10/2017). Kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri acara Dies Natalis Ke-3 ITERA. (ANTARA/Ardiansyah)
Lampung (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa bukan merupakan alasan untuk sulit menjadi negara maju.
"Kita tidak punya alasan lagi bahwa penduduk 250 juta susah maju. Negara yang penduduknya besar seperti China saja maju, yang kecil seperti Singapura juga maju apalagi yang menengah," kata Wapres di Lampung, Jumat.
Hal itu disampaikan Wapres saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ketiga Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Ia mengatakan, Indonesia merupakan suatu wilayah kepulauan terbesar di dunia yang menempati 17.000 pulau, dengan penduduk 260 juta.
"Suatu jumlah yang menantang. Dulu kalau kita lihat Singapura maju, oleh Pak Habibie hanya dikatakan the little dot karena kecil sehingga cepat maju. Tapi setelah China maju dengan penduduk 1,4 miliar, India dengan 1,2 miliar penduduk juga bergerak maju," katanya.
Menurut dia, yang membedakan maju tidaknya suatu negara itu adalah semangat dan teknologi. Suatu negara maju punya banyak alasan, ada negara maju karena sejarahnya lama, ada negara maju karena SDAnya dan ada negara maju karena kemampuan teknologinya.
Dia juga menyebutkan, banyak negara maju seperti Jepang dan Korea karena teknologi yang mereka kuasai tapi kurang dalam sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.
"Kita punya dasar yang jauh lebih baik. Kita punya sumberdaya alam yang bagus, penduduk cukup banyak baik sebagai produsen dan konsumen. Tentunya maju itu ditentukan oleh menjalankan teknologi sebaik-baiknya," tambah dia.
"Kita tidak punya alasan lagi bahwa penduduk 250 juta susah maju. Negara yang penduduknya besar seperti China saja maju, yang kecil seperti Singapura juga maju apalagi yang menengah," kata Wapres di Lampung, Jumat.
Hal itu disampaikan Wapres saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ketiga Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Ia mengatakan, Indonesia merupakan suatu wilayah kepulauan terbesar di dunia yang menempati 17.000 pulau, dengan penduduk 260 juta.
"Suatu jumlah yang menantang. Dulu kalau kita lihat Singapura maju, oleh Pak Habibie hanya dikatakan the little dot karena kecil sehingga cepat maju. Tapi setelah China maju dengan penduduk 1,4 miliar, India dengan 1,2 miliar penduduk juga bergerak maju," katanya.
Menurut dia, yang membedakan maju tidaknya suatu negara itu adalah semangat dan teknologi. Suatu negara maju punya banyak alasan, ada negara maju karena sejarahnya lama, ada negara maju karena SDAnya dan ada negara maju karena kemampuan teknologinya.
Dia juga menyebutkan, banyak negara maju seperti Jepang dan Korea karena teknologi yang mereka kuasai tapi kurang dalam sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.
"Kita punya dasar yang jauh lebih baik. Kita punya sumberdaya alam yang bagus, penduduk cukup banyak baik sebagai produsen dan konsumen. Tentunya maju itu ditentukan oleh menjalankan teknologi sebaik-baiknya," tambah dia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: