Kemenperin berencana alokasikan Rp500 juta per SMK mulai tahun ini
5 Oktober 2017 17:36 WIB
Sekretaris Jendral Kementerian Perindustrian Haris Munandar memberikan pemaparan mengenai program pendidikan vokasi yang dijalankan oleh Kemenperin melalui pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang link and match dengan industri ketika menjadi narasumber pada acara Diskusi Media yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang dimotori oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tema Peningkatan Daya Saing SDM di Jakarta. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berencana mulai mengalokasikan Rp500 juta per SMK akhir tahun ini, demikian disampaikan Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar.
“Sebenarnya kami harapkan tahun ini ada sebagian kecil (dialokasikan), yang masif itu tahun depan,†kata Haris saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Harus, alokasi anggaran untuk Program Vokasi Industri tersebut berasal dari anggaran beberapa satuan kerja di tubuh Kemenperin dengan jumlah Rp40 miliar.
Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan kepada SMK yang mengikuti Program Pendidikan Vokasi Industri. Adapun pengalokasiannya bukan berupa uang tunai, tapi alat permesinan yang dibutuhkan SMK tersebut untuk menunjang pendidikan yang terhubung dan sesuai dengan industri.
“Itu anggaran Kemenperin sendiri tahun ini. Kalau kita bagi itu kan bisa untuk 70-80 SMK tahun ini. Mesinnya datang awal tahun depan. Sehingga kita bisa evaluasi di pertengahan tahun,†ujar Haris.
Sayangnya, alokasi anggaran tersebut belum disetujui pihak Kementerian Keuangan, sehingga belum bisa dialokasikan kepada SMK di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kemenperin telah mengajukan Rp828 miliar tambahan anggaran pada Tahun Anggaran 2018 guna merealisasikan Program Pendidikan Vokasi Industri, termasuk alokasi anggaran untuk SMK, penguatan kapabilitas tim pengajar dan sebagainya.
“Kami ingin tahun ini bisa dimulai, meskipun masih beberapa SMK, tapi masih menunggu Kementerian Keuangan,†ujar Haris.
“Sebenarnya kami harapkan tahun ini ada sebagian kecil (dialokasikan), yang masif itu tahun depan,†kata Haris saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Harus, alokasi anggaran untuk Program Vokasi Industri tersebut berasal dari anggaran beberapa satuan kerja di tubuh Kemenperin dengan jumlah Rp40 miliar.
Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan kepada SMK yang mengikuti Program Pendidikan Vokasi Industri. Adapun pengalokasiannya bukan berupa uang tunai, tapi alat permesinan yang dibutuhkan SMK tersebut untuk menunjang pendidikan yang terhubung dan sesuai dengan industri.
“Itu anggaran Kemenperin sendiri tahun ini. Kalau kita bagi itu kan bisa untuk 70-80 SMK tahun ini. Mesinnya datang awal tahun depan. Sehingga kita bisa evaluasi di pertengahan tahun,†ujar Haris.
Sayangnya, alokasi anggaran tersebut belum disetujui pihak Kementerian Keuangan, sehingga belum bisa dialokasikan kepada SMK di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kemenperin telah mengajukan Rp828 miliar tambahan anggaran pada Tahun Anggaran 2018 guna merealisasikan Program Pendidikan Vokasi Industri, termasuk alokasi anggaran untuk SMK, penguatan kapabilitas tim pengajar dan sebagainya.
“Kami ingin tahun ini bisa dimulai, meskipun masih beberapa SMK, tapi masih menunggu Kementerian Keuangan,†ujar Haris.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: