Tokyo (ANTARA News) - Honda Motor Co berencana mengakhiri produksi di pabrik Sayama, Jepang, pada tahun 2022, mengurangi kapasitas produksi di Negeri Sakura itu sekitar 24 persen saat mereka beralih ke mobil listrik (EVs) dan teknologi baru lainnya.
Penjualan mobil domestik Honda stagnan dalam beberapa waktu terakhir, dan mengatakan akan merampingkan operasional di Jepang karena memerlukan pendekatan yang lebih gesit terhadap pengembangan dan manufaktur kendaraan, seiring persaingan ketat dari para produsen mobil dan perusahaan teknologi untuk menciptakan kendaraan listrik dan mobil otonom.
"Karena kami lebih fokus pada penerapan tenaga listrik dan teknologi baru lainnya, kami ingin mengasah keahlian manufaktur kendaraan kami di Jepang dan mengembangkannya secara global," kata CEO Takahiro Hachigo, seperti dilansir dari Reuters.
Hachigo mencoba menghidupkan kembali budaya inovasi di Honda, setelah sejumlah produk ditarik (recall) dalam beberapa tahun terakhir serta penawaran produk yang tidak bergairah, sebagian karena fokus pada peningkatan volume dan keuntungan.
Honda mengatakan akan mengakhiri produksi di pabrik Sayama yang sudah tua di Prefektur Saitama, di bagian utara Tokyo, dan mengkonsolidasikan produksinya di pabrik Yorii di prefektur yang sama pada akhir tahun 2022. Sebagian besar pekerja yang saat ini berada di Sayama akan dipindahkan ke fasilitas Yorii, katanya.
Langkah tersebut akan mengurangi keseluruhan kapasitas produksi tahunan domestik menjadi sekitar 810.000 unit, sama dengan tingkat output Honda saat ini, sekitar 76 persen dari kapasitas produksi yang mencapai 1,06 juta kendaraan.
"Penjualan domestik tidak meningkat seperti yang kita harapkan dan sulit untuk meningkatkan ekspor," kata Hachigo.
Setelah konsolidasi tersebut, Honda mengatakan pabrik Yorii akan memproduksi kendaraan listrik dan berfungsi sebagai pusat pengembangan teknologi manufaktur untuk mobil listrik. Pabrik itu juga akan menghasilkan kendaraan lain termasuk model global berukuran lebih besar.
Saat Honda tersebut mengurangi kapasitas di dalam negeri rumah, mereka berencana membuka pabrik baru pada 2019 di China, yang telah tumbuh secara eksplosif. Secara keseluruhan, produksi tahunan global tidak akan berubah sekitar 5,06 juta unit, kata Hachigo.
Honda telah berjuang meningkatkan penjualan di Jepang dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi persaingan ketat termasuk Prius hybrid dari Toyota Motor Corp dan Note hatchback kompak milik Nissan Motor Co.
Fokus ke kendaraan listrik, Honda akan tutup satu pabrik di Jepang
5 Oktober 2017 13:55 WIB
Logo Honda. (ANTARA News/HO)
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: