Samarinda (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Kalimantan Timur mengusung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Ketua DPD PKS Kaltim Markus Syarmian kepada wartawan di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa dukungan terhadap Isran Noor untuk menjadi Kaltim 1 (gubernur) telah disampaikam oleh kader internal PKS yang ada di Kaltim

"DPD PKS Provinsi Kaltim juga telah melayangkan dukungan tertulis untuk pasangan Isran dan Hadi," katanya saat acara silaturahmi di rumah pribadi Isran Noor, Sungai Kunjang, Samarinda.

Ia mengatakan dengan hanya dukungan dari PKS, pasangan Isran-Hadi masih membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat pencalonan di Pilkada 2018.

Oleh sebab itu, ia sangat berharap Isran Noor yang didaulat sebagai bacagub bisa melakukan komunikasi politik lintas partai untuk memuluskan syarat pencalonan.

Markus mengatakan apabila pasangan ini didukung oleh Partai Gerindra dan PKS seperti duet Pilkada DKI memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, maka dukungan tersebut sangat baik buat pasangan Isran-Hadi.

"Kalau Gerindra bergabung, kami sangat bersyukur, namun sejauh ini belum ada dukungan secara tertulis," ujarnya.

Silaturahmi Isran Noor dan Hadi Mulyadi dihadiri tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pengurus partai PKS di Kaltim.

Ia menilai Isran memiliki kapasitas dalam memimpin provinsi Kaltim, karena mampu mengambil keputusan-keputusan tepat untuk pembangunan daerah.

Isran Noor merupakan mantan Bupati Kutai Timur periode 2009-2015 dan pernah menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (Apkasi), sementara Hadi Mulyadi adalah anggota DPR RI dapil Kaltim.

Ketika dikonfirmasi, Isran Noor cukup yakin dengan perahu partai politik yang akan mendukungnya, meski tidak membeberkan satu persatu.

"Insya Allah, nggak ada masalah (dukungan partai politik). Saya nggak mau sebut partai lain, selain PKS. Saya mau menjaga marwah partai PKS," kata Isran.

Menurut Isran, dinamika partai politik sangat dinamis. Ia tak ingin banyak berkomentar tentang dukungan partai politik lain, karena khawatir bisa membuat ketersinggungan di antara partai politik.

(T.KR-RMT/D010)