Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Koperasi, UKM, Peridustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat puluhan koperasi di kota mochi ini gulung tikar atau bangkrut karena beberapa faktor.

"Ada 87 unit koperasi yang gulung tikar ini terhitung sejak 2015-2016 dan untuk 2017 masih dalam pendataan," kata Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM PP Kota Sukabumi Ai Rochatika di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, banyaknya UKM yang gulung tikar tersebut karena manajemen yang buruk dan hanya mengandalkan bantuan pemerintah saja baru bergerak. Bahkan, ada juga oknum yang membentuk koperasi tujuannya hanya untuk menerima bantuan, tetapi tidak ada realisasi ataupun progam kerjanya.

Harus diakui, keberadaan koperasi di Kota Sukabumi belum bisa menjadi andalan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi minimalnya anggotanya. Dari data pihaknya saat ini jumlah koperasi yang tersisa hanya 308 unit saja dan itu pun semuanya tidak aktif.

Lanjut dia, padahal pemerintah baik pusat hingga daerah terus berupaya membangkitkan koperasi sebagai wadah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tetapi disayangkan managemen yang kurang baik dan ada unsur lainnya sehingga banyak koperasi yang tidak berkembang.

"Pemkot Sukabumi berupaya mondorong dan membangkitkan kembali koperasi-koperasi yang terancam bangkrut asalkan pengurusnya punya komitmen untuk membangun kembali dan memajukan koperasinya tersebut," tambahnya.

Ai mengatakan walaupun demikian ternyata cukup banyak juga koperasi yang maju bahkan bisa bertaraf internasional karena mampu mengelolanya dengan baik. Sehingga ekonimi dan kesejahteraan anggotanya terus meningkat.

Pihaknya juga terus membuat berbagai progam agar koperasi yang tersisa bisa tumbuh dan berkembang. Seperti memberikan pelatihan khususnya manajemen keuangan, produk dan lain-lain serta memberikan modal dan pinjaman lunak.