Jakarta (ANTARA News) - Produsen ban asal Prancis, Michelin, masih fokus untuk memperkenalkan dan membangun brand mereka kepada calon konsumen di Indonesia, kendati sudah masuk pasar Tanah Air sejak 2011 melalui jalur impor.

"Michelin baru masuk secara struktur komersial pada 2011. Jelas setiap tahun berharap akan ada kebutuhan ban yang lebih tinggi," kata Public Affairs & Corporate Communication Director Michelin Indonesia, Nora Guitet, seusai peluncuran Michelin Safety Academy di Jakarta, Rabu.

"Kami berusaha memberitahu semua pemakai tentang brand kami Michelin. Bukan hanya soal penjualan, tapi seberapa besar konsumen tahu Michelin," kata dia.

Terkait dengan kebijakan pengetatan impor ban dari pemerintah Indonesia. Michelin menyatakan akan mendukung kebijakan tersebut dan siap memberikan masukan terkait industri ban jika diperlukan.

"Kebijakan ini ada perubahan dalam beberapa tahun terakhir, dan kami selalu mendukung peraturan yang keluar," katanya.

"Memberikan masukan kepada pemerintah atas peraturan-peraturan yang mungkin bisa memberi dampak kepada industri...Kami akan bekerja sama memberi masukan supaya pemerintah juga menciptakan suatu keadaan yang lebih menarik di industri," kata Nora.

Kendati ada pengetatan impor ban, Nora berharap market share ban Michelin di Indonesia terus berkembang.

"Market share kami harap terus berkembang. Ada kenaikan per tahun," kata Nora tanpa menyebutkan angka dan kenaikan pangsa pasar yang dimaksud.

(Baca: Pentingnya menanamkan cara berkendara aman kepada pengemudi muda)