Hujan turunkan harga tembakau Temanggung
4 Oktober 2017 07:46 WIB
Seorang warga memanen tembakau di persawahan Desa Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng. Pada akhir bulan Agustus petani tembakau di kawasan lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing mulai melakukan proses panen raya tembakau. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Temanggung (ANTARA News) - Harga tembakau rajangan kering di Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, pada masa panen saat ini turun drastis menyusul terjadinya hujan dalam beberapa hari terakhir.
Petani di Kledung, Temanggung, Yami pada Rabu menyebutkan tembakau yang sebelumnya telah menembus harga di atas Rp150.000 per kilogram kini turun menjadi sekitar Rp100.000 per kilogram.
Dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung dilanda hujan, termasuk di kawasan sentra tembakau.
Yami menuturkan, hujan atau mendung yang terjadi pada siang hari membuat proses pengeringan tembakau tidak maksimal sehingga menyebabkan kualitas tembakau turun.
Ia mengatakan seharusnya proses pengeringan tembakau selesai dalam satu hari, kalau pengeringan sampai dua hari atau lebih maka kualitasnya akan turun.
"Kalau pengeringan tidak tuntas dalam satu hari maka warna tembakau tidak bagus, apalagi kalau terkena air hujan maka tembakau rajangan tersebut bisa rusak," katanya.
Petani lain, warga Kwadungan Gunung, Maryanto menuturkan kalau cuaca bagus seharusnya menjelang panen berakhir kualitas tembakau semakin baik dan harganya juga semakin tinggi.
"Namun, karena terjadi hujan pada masa akhir panen maka sebaliknya harga tembakau menjadi turun," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir proses penjemuran tembakau yang seharusnya selesai dalam satu hari, kini baru kering setelah dijemur tiga hari, karena panas tidak berlangsung sepanjang hari.
Petani di Kledung, Temanggung, Yami pada Rabu menyebutkan tembakau yang sebelumnya telah menembus harga di atas Rp150.000 per kilogram kini turun menjadi sekitar Rp100.000 per kilogram.
Dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung dilanda hujan, termasuk di kawasan sentra tembakau.
Yami menuturkan, hujan atau mendung yang terjadi pada siang hari membuat proses pengeringan tembakau tidak maksimal sehingga menyebabkan kualitas tembakau turun.
Ia mengatakan seharusnya proses pengeringan tembakau selesai dalam satu hari, kalau pengeringan sampai dua hari atau lebih maka kualitasnya akan turun.
"Kalau pengeringan tidak tuntas dalam satu hari maka warna tembakau tidak bagus, apalagi kalau terkena air hujan maka tembakau rajangan tersebut bisa rusak," katanya.
Petani lain, warga Kwadungan Gunung, Maryanto menuturkan kalau cuaca bagus seharusnya menjelang panen berakhir kualitas tembakau semakin baik dan harganya juga semakin tinggi.
"Namun, karena terjadi hujan pada masa akhir panen maka sebaliknya harga tembakau menjadi turun," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir proses penjemuran tembakau yang seharusnya selesai dalam satu hari, kini baru kering setelah dijemur tiga hari, karena panas tidak berlangsung sepanjang hari.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: