Pekanbaru (ANTARA News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim guna memburu beruang liar yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia sementara seorang lainnya terluka parah di Kabupaten Kampar.

"Tim sudah kita turunkan ke lokasi. Mereka membawa serta kerangkeng dan senjata bius," kata Kepala Seksi Wilayah II Penegakan Hukum BBKSDA Riau, Eduwar Hutapea kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Tim saat ini sedang menuju ke Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, lokasi kejadian penyerangan Beruang yang terjadi Selasa pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Lokasi itu berjarak sekitar 80 kilometer dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Ia mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Polisi setempat serta WWF untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi.

"Tim kita turunkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Edwar.

Diberitakan sebelumnya sepasang suami istri menjadi korban keganasan beruang liar. Suami bernama Sarudi (60) mengalami luka parah pada bagian kepala. Sementara istrinya Buni (47) meninggal sebelum sempat mendapatkan penanganan medis.

Rino Chandra, Kepala Desa Teluk Paman mengatakan peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi. Penyerangan terjadi saat keduanya sedang menderes karet.

"Bapak Sarudi saat ini sedang dalam perjalanan ke Pekanbaru untuk mendapat perawatan intensif," kata Rino.

Peristiwa yang menimpa pasangan suami istri tersebut saat ini sedang viral di media sosial Pekanbaru. Sejumlah foto yang telah diedit berikut kutipan kejadian singkat menyebar dan menarik warga net setempat.

Sementara itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan sedang mengumpulkan informasi atas kejadian tersebut.