Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjadi Ketua Dewan Pengarah Asian Games menyetujui negosiasi ulang nomor pertandingan Asian Games 2018 pada pertemuan Indonesia dengan perwakilan Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 15 Oktober.

"Kami akan merundingkan jumlah nomor pertandingan karena ada cabang olahraga seperti panahan yang ingin menambah nomor compound. Beberapa hal yang kami anggap Indonesia punya kelebihan, kami usahana masuk," kata Wapres Jusuf Kalla di sela-sela kunjungan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa.

Selain nomor pertandingan, Indonesia juga akan menegosiasi ulang kontrak tuan rumah Asian Games terkait penggunaan dana sponsor yang masuk dalam rekening bersama antara Indonesia dengan OCA.

"Justru amandemen kontrak tuan rumah yang sebenarnya hampir disepakati itu kami berharap dapat menguntungkan Indonesia," kata Wapres.

Sebelumnya pada Senin (2/10), Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan dua cabang olahraga masih diharapkan dapat renegosiasi nomor pertandingan adalah panahan dan panjat tebing.

"Untuk cabang taekwondo, sebenarnya sudah terakomodasi di situ jadi tidak harus. Sekarang, bagaimana menyiapkan atlet-atlet untuk memanfaatkan peluang-peluang pada nomor yang sudah disiapkan itu," kata Menpora.

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 Erick Thohir mengaku telah mengirim surat kepada OCA terkait negosiasi nomor pertandingan dalam pesta multi-cabang olahraga tingkat Asia ke-8 itu.

"Nomor pertandingan hingga hari ini adalah 462 nomor. Tapi, ada beberapa nomor pertandingan yang kami coba bicarakan dengan OCA. Siapa tahu ada lagi titik temu," kata Erick.

Erick mengharapkan hasil renegosiasi nomor pertandingan Asian Games 2018 dapat tercapai sebelum kehadiran OCA di Indonesia pada 15 Oktober.