Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya membubarkan upaya sweeping dari para pengemudi angkutan umum konvensional yang menggelar demonstrasi di Surabaya, Selasa.

"Sementara informasi yang kita dengar sweeping dilakukan oleh para demonstran di perempatan kawasan Kebonrojo Surabaya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Leonard Sinambela, yang ditemui di kawasan perempatan Kebonrojo Surabaya saat memimpin pengamanan sweeping.

Dia mengatakan telah menyebar anggota kepolisian untuk mengamankan seluruh wilayah Kota Surabaya.

"Khususnya terhadap ancaman sweeping ini telah kami lakukan pengamanan dari wilayah perbatasan Waru, Sidoarjo, sampai ke seluruh wilayah Kota Surabaya," ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan di perempatan Kebonrojo Surabaya sejak pukul 08.00 WIB, para demonstran tak hanya melakukan sweeping terhadap angkutan umum berbasis dalam jaringan (daring).

Mereka juga melakukan sweeping terhadap angkutan umum konvensional yang sedang mengangkut penumpang. Pengemudinya dipaksa ikut demonstrasi dan penumpungnya disuruh turun.

Selain itu beberapa pengemudi ojek berbasis aplikasi online tampak dihadang dan menjadi sasaran massa demonstran. Polisi tampak sigap segera membukarkan aksi sweeping tersebut.

"Para demonstran ini sudah kami fasilitasi untuk berdemonstrasi menyuarakan haknya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya. Sudah kami arahkan agar tidak mengganggu ketertiban umum," ucap Leonard.

Ratusan mobil angkutan konvensional tampak sudah diparkir berjajar di depan kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan yang memanjang hingga ke Jalan Indrapura Surabaya sejak pukul 08.00 WIB. Mereka berdemonstrasi menolak keberadaan angkutan umum berbasis daring.

"Semula demonstrasi dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB yang terpusat di depan Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, tapi diundur dimulai pukul 10.00 WIB," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Lily Djafar.

Menurut dia, Gubernur Jawa Timur Soekarwo telah menjadwalkan untuk menemui para demonstran pada sekitar pukul 13.00 WIB.