Darmin: Program vokasi industri perlu jangkau seluruh Indonesia
2 Oktober 2017 15:05 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah), Menteri Perindustrian Airlangga (kanan) Hartarto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mudjahir Effendy (paling kiri) bergantian menandatangani prasasti Peluncuran Program Vokasi Industri di Medan sugar Industry, Kawasan industri Medan, Sumatera Utara, Senin (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Medan (ANTARA News) - Program Pendidikan Vokasi yang terhubung dan sesuai dengan industri perlu menjangkau seluruh wilayah Indonesia, demikian disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
“Upaya ini perlu menjadi program yang berkelanjutan, dan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Kemenperin agar terus memperluas akses bagi industri untuk memberikan pelatihan praktik, belajar kerja, dan bantuan yang lebih konkrit kepada SMK-SMK di sekitarnya,†kata Darmin di Medan, Senin.
Darmin menyampaikan hal itu pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Wilayah Sumatera di PT Sugar Medan Industry, Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara.
Manfaat pendidikan dan pelatihan vokasi ini, menurut Darmin, dapat dirasakan jika dilaksanakan secara massif dan mampu menjangkau lebih banyak SMK sehingga perlu lebih dikoordinasikan dengan para pemangku kepentingan terkait mulai dari pemerintah, swasta, asosiasi, akademisi dan masyarakat.
“Saat ini, di SMK tidak perlu lagi banyak teori, tapi harus juga fokus pada keterampilan. Makanya, kurikulum harus lebih spesifik, lalu dilaksanakan training for trainer, dan perbaikan peralatan,†lanjutnya.
Kementerian Perindustrian kembali meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri dalam rangka membangun link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.
Kali ini, wilayah Sumatera bagian utara terpilih sebagai lokasi tahap keempat, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
“Pada kesempatan ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 108 perusahaan industri dengan 226 SMK di wilayah Sumatera bagian utara,†kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Dalam rinciannya, Airlangga menyebutkan, Provinsi Aceh melibatkan tiga perusahaan dan sembilan SMK, Sumatera Utara dengan 55 perusahaan dan 117 SMK, Sumatera Barat terdiri dari tujuh perusahaan dan 20 SMK, Riau menggandeng enam perusahaan dan 39 SMK, serta Kepulauan Riau meliputi sebanyak 37 perusahaan dan 41 SMK.
“Upaya ini perlu menjadi program yang berkelanjutan, dan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Kemenperin agar terus memperluas akses bagi industri untuk memberikan pelatihan praktik, belajar kerja, dan bantuan yang lebih konkrit kepada SMK-SMK di sekitarnya,†kata Darmin di Medan, Senin.
Darmin menyampaikan hal itu pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Wilayah Sumatera di PT Sugar Medan Industry, Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara.
Manfaat pendidikan dan pelatihan vokasi ini, menurut Darmin, dapat dirasakan jika dilaksanakan secara massif dan mampu menjangkau lebih banyak SMK sehingga perlu lebih dikoordinasikan dengan para pemangku kepentingan terkait mulai dari pemerintah, swasta, asosiasi, akademisi dan masyarakat.
“Saat ini, di SMK tidak perlu lagi banyak teori, tapi harus juga fokus pada keterampilan. Makanya, kurikulum harus lebih spesifik, lalu dilaksanakan training for trainer, dan perbaikan peralatan,†lanjutnya.
Kementerian Perindustrian kembali meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri dalam rangka membangun link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.
Kali ini, wilayah Sumatera bagian utara terpilih sebagai lokasi tahap keempat, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
“Pada kesempatan ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 108 perusahaan industri dengan 226 SMK di wilayah Sumatera bagian utara,†kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Dalam rinciannya, Airlangga menyebutkan, Provinsi Aceh melibatkan tiga perusahaan dan sembilan SMK, Sumatera Utara dengan 55 perusahaan dan 117 SMK, Sumatera Barat terdiri dari tujuh perusahaan dan 20 SMK, Riau menggandeng enam perusahaan dan 39 SMK, serta Kepulauan Riau meliputi sebanyak 37 perusahaan dan 41 SMK.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: