"Indonesia dan Australia telah mengembangkan kerja sama di bidang keamanan siber dan menteri kami telah mengunjungi Indonesia, dan baru-baru ini ia bertemu dengan Pak Wiranto di Singapura dan berbicara bagaiman kita bisa bekerja sama karena kita menghadapi tantangan yang sama," kata Grigson di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
Dubes Grigson menemui Wapres Jusuf Kalla di kantornya guna menindaklanjuti pertemuan Wapres RI dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, AS, September lalu, yang salah satunya membahas tentang kerja sama siber.
"Oleh karena itu, saat ini kami sedang mencari format resmi kerja sama ini untuk menyediakan dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi masalah siber," kata dia.
Pemerintah Australia juga telah menyediakan pelatihan keamanan siber di Australia untuk pemangku kepentingan di Indonesia, antara lain Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Kami berharap dalam beberapa bulan ke depan, beberapa spesialis kami akan mengunjungi Indonesia dan membagi keahliannya di bidang siber, dan kami juga menantikan sepsialis dari Indonesia berkunjung ke Australia," kata dia.
Selain keamanan siber, Wapres dan Dubes Grigson juga membahas kerja sama bilateral ekonomi dan isu-isu di kawasan, termasuk krisis kemanusiaan yang menimpa Rohingya di Myanmar.
Australia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan RI setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan pada 2005, kedua negara telah mencapai hubungan diplomatik Kemitraan Komprehensif yang memungkinkan kerja sama di berbagai bidang.
Sejak 2011, kedua negara juga telah mengembangkan tiga mekanisme hubungan yang utama, yakni "Annual Leaders Meeting" (ALM), "Foreign and Defence Ministers Meeting" (2+2 Dialogue), dan "Indonesia-Australia Dialogue" (IAD).