Kalbar jadi proyek percontohan penanganan karhutla se-Indonesia
2 Oktober 2017 10:28 WIB
Ilustrasi - Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau berusaha memadamkan api pada lahan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Kamis (27/7/2017). (ANTARA /Rony Muharrman)
Pontianak (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Barat menjadi proyek percontohan penanganan Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di Indonesia, kata Kapolresta Pontianak, Kombes (Pol) Purwanto.
"Jadi seluruh kepala Urusan Pembinaan dan Opresional (Kaur Bin Ops) seluruh Polda se-Indonesia nantinya akan berkumpul di Kalbar. Kemudian kami akan mengadakan suatu simulasi-simulasi penanganan Karhutla di wilayah Pontianak atau di Kabupaten Kubu Raya," kata Purwanto di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan hingga saat ini, titik api atau hot spot di Kalbar khususnya di wilayah hukum Polresta Pontianak sudah banyak berkurang.
"Titik api di tempat kita ini alhamdulillah sudah banyak sekali berkurang, karena rutinnya pengawasan dan ditambah dengan berkah hujan yang hampir setiap hari turun," ungkapnya.
Namun demikian ia mengimbau agar masyarakat turut bersama-sama menjaga dan tidak membuka lahan perkebunan dan lainnya dengan cara membakar. Apa lagi kondisi lahan yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya merupakan tanah gambut yang mudah terbakar.
"Kami berharap semua pihak termasuk masyarakat dapat saling menjaga agar tidak terjadi kasus Karhutla, karena tanah kita di Pontianak ini merupakan tanah gambut yang mudah terbakar dan sulit untuk di padamkan," katanya.
Menurut dia, jika masih ada yang berani membakar lahan baik itu di sengaja maupun tidak hingga mengakibatkan kebakaran besar dan gangguan kabut asap, maka yang bersangkutan akan ditindak tegas, dan diproses hukum.
"Kepada para pelaku yang terbukti melakukan tindak pidana pembakaran lahan maka kami tidak segan-segan menindak dengan tegas," katanya.
"Jadi seluruh kepala Urusan Pembinaan dan Opresional (Kaur Bin Ops) seluruh Polda se-Indonesia nantinya akan berkumpul di Kalbar. Kemudian kami akan mengadakan suatu simulasi-simulasi penanganan Karhutla di wilayah Pontianak atau di Kabupaten Kubu Raya," kata Purwanto di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan hingga saat ini, titik api atau hot spot di Kalbar khususnya di wilayah hukum Polresta Pontianak sudah banyak berkurang.
"Titik api di tempat kita ini alhamdulillah sudah banyak sekali berkurang, karena rutinnya pengawasan dan ditambah dengan berkah hujan yang hampir setiap hari turun," ungkapnya.
Namun demikian ia mengimbau agar masyarakat turut bersama-sama menjaga dan tidak membuka lahan perkebunan dan lainnya dengan cara membakar. Apa lagi kondisi lahan yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya merupakan tanah gambut yang mudah terbakar.
"Kami berharap semua pihak termasuk masyarakat dapat saling menjaga agar tidak terjadi kasus Karhutla, karena tanah kita di Pontianak ini merupakan tanah gambut yang mudah terbakar dan sulit untuk di padamkan," katanya.
Menurut dia, jika masih ada yang berani membakar lahan baik itu di sengaja maupun tidak hingga mengakibatkan kebakaran besar dan gangguan kabut asap, maka yang bersangkutan akan ditindak tegas, dan diproses hukum.
"Kepada para pelaku yang terbukti melakukan tindak pidana pembakaran lahan maka kami tidak segan-segan menindak dengan tegas," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: