Bupati Karimun ingatkan Pancasila ideologi final Indonesia
1 Oktober 2017 20:50 WIB
Dokumentasi warga nonton bareng pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI. Foto menunjukkan hal itu di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu malam (23/9/2017). (ANTARA FOTO/Rahmad)
Karimun, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Bupati Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Aunur Rafiq, menyilakan stasiun televisi swasta setempat menayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI. Dia ingatkan, Pancasila adalah ideologi final bangsa Indonesia.
"Silakan saja, kalau ada televisi setempat yang ingin menayangkan film itu," kata dia, usai upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Rafiq mengatakan, penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI ini memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia, dan diputar agar masyarakat mengetahui sejarah bangsa itu. "Apa-apa yang menjadi masa kelam bangsa kita, tidak terulang kembali pada masa yang akan datang," katanya.
Menurut dia, sudah sepantasnya sejarah itu dipelajari dari generasi ke generasi, karena menurut dia sejarah itu tidak bisa dipisahkan dari perjalanan bangsa. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Karimun, katanya, mengapresiasi langkah TNI dalam menjaga ideologi negara Pancasila.
"Tidak ada ideologi lain selain ideologi Pancasila," katanya.
Rafiq menambahkan penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI ini merupakan langkah tepat untuk menambah pengetahuan sejarah bangsa.
Di tempat yang sama, Komandan Kodeim 0317/TBK, Letnan Kolonel Infantri I Gusti Ketut Arthasuyasa, menegaskan, tidak ada yang bisa menggantikan ideologi bangsa Indonesia. "Ideologi negara Indonesia, Pancasila, titik," katanya.
"Silakan saja, kalau ada televisi setempat yang ingin menayangkan film itu," kata dia, usai upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Rafiq mengatakan, penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI ini memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia, dan diputar agar masyarakat mengetahui sejarah bangsa itu. "Apa-apa yang menjadi masa kelam bangsa kita, tidak terulang kembali pada masa yang akan datang," katanya.
Menurut dia, sudah sepantasnya sejarah itu dipelajari dari generasi ke generasi, karena menurut dia sejarah itu tidak bisa dipisahkan dari perjalanan bangsa. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Karimun, katanya, mengapresiasi langkah TNI dalam menjaga ideologi negara Pancasila.
"Tidak ada ideologi lain selain ideologi Pancasila," katanya.
Rafiq menambahkan penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI ini merupakan langkah tepat untuk menambah pengetahuan sejarah bangsa.
Di tempat yang sama, Komandan Kodeim 0317/TBK, Letnan Kolonel Infantri I Gusti Ketut Arthasuyasa, menegaskan, tidak ada yang bisa menggantikan ideologi bangsa Indonesia. "Ideologi negara Indonesia, Pancasila, titik," katanya.
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: