Beijing (ANTARA News) - Dua unit pesawat milik maskapai penerbangan China Eastern bertolak dari Shanghai untuk membantu mengangkut 478 warga China yang selamat dari badai dahsyat di Dominika.

Mereka kemudian dipindahkan ke negara tetangga Dominika, demikian laporan sejumlah media resmi di China yang dipantau Antara di Beijing, Minggu.

Misi angkutan darurat tersebut sesuai arahan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Badan Penerbangan Sipil China.

Proses evakuasi tersebut direncanakan berlangsung kurang dari 24 jam, demikian laporan Chinanews.com.

Dua pesawat berbadan lebar tersebut diperkuat 64 awak yang akan terbang sejauh 34.000 kilometer dengan melintasi 19 negara.

Kedua pesawat tersebut pertama kali mendarat di Bandara Antigua and Barbuda yang berada di antara Laut Karibia dan Samudra Atlantik.

Topan Maria yang merupakan badai level 5 pada 18 September 2017 telah menyebabkan Dominika porak poranda dan 15 orang dilaporkan tewas serta 20 lainnya hilang.

Pada 28 September sebanyak 487 warga China terperangkap badai dan telah dievakuasi ke Antigua and Barbuda yang merupakan tetangga Dominika dalam dua gelombang.

Kedutaan China di Antigua and Barbuda bersama sejumlah perusahaan dan komunitas masyarakat China serta pemerintah kedua negara menangani korban bencana tersebut tanpa hambatan.

Ge Jianping, seorang direktur program bantuan yang telah bekerja di Dominika selama 14 tahun mengatakan bahwa dampak yang disebabkan oleh badai itu tidak bisa diprediksi.

"Saya tidak pernah merasa aman sampai saya melihat poster bertuliskan Kami akan bawa kalian pulang dan melihat petugas penyelamatan dari negara kami," kata Ge saat dia bersama 300 warga China lainnya yang terperangkap dievakuasi Antigua and Barbuda sebagaimana dikutip Peoples Daily.