Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku industri kopi di wilayah ini mulai menyiapkan diri menghadapi rencana beroperasinya New Yogyakarta Internasional Airport pada 2019.

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Minggu, mengharapkan pelaku industri kopi mengantisipasi adanya pembangunan bandara yang merupakan peluang pasar bagi para pengrajin olahan kopi.

"Program Bedah Menoreh akan melintasi wilayah Samigaluh dan Kalibawang. Untuk itu, pelaku industri kopi agar tidak menjadi penonton, namun jadilah pelaku yang mampu memanfaatkan peluang ekonomi tersebut menjadi sumber penghasilan dan peningkatan ekonomi daerah," imbau Niken.

Ia mengatakan Dinas Perdagangan memberikan pelatihan kepada pelaku industri kopi, mulai dari teknik penyusunan komposisi sajian kopi, pemanfaatan kopi sebagai bahan olahan makanan juga dikenalkan varian sajian kopi yang selama ini menjadi kesukaan konsumen, utamanya tamu hotel.

"Harapannya pengusaha kopi mampu melayani tamu dari semua lapisan dengan segala adat berbeda, tapi tetap mengedepankan cita rasa kopi Kulon Progo," katanya.

Kepala Bidang Industri Dinas Perdagangan Kulon Progo Dewantoro mengatakan pelatihan kepada pelaku industri kopi dalam rangka membuka wawasan agar pola pikir mereka berorientasi pada konsumen dan pengembangan produk.

"Kami berharap pengusaha industri kopi berkreasi dan berinovasi, dan membawa olahan kopi Kulon Progo memilik nama yang mampu mengakselerasi bertumbuhkembangnya industri kopi di Kulon Progo," katanya.

Ia berharap Kopi Menoreh dari Kulon Progo memiliki cita rasa khas, sehingga terkenal seperti Kopi Raung, Kopi Kerinci dan Kopi Toraja.

"Kami mendorong mereka bekerja kreatif dan inovatif, dalam rangka mendukung perkembangan pariwisata di Kulon Progo," katanya.