Tokyo (ANTARA News) - Nissan Motor pada Jumat (29/9) menyatakan bahwa mereka sementara menghentikan pendaftaran kendaraan baru di Jepang setelah mengetahui bahwa ribuan model kendaraan dikeluarkan dari pabrik setelah diperiksa oleh karyawan yang tidak berwenang.



Perusahaan memperkirakan kejadian itu memengaruhi setidaknya 60.000 kendaraan, namun jumlahnya bisa meningkat setelah penyelidikan menyeluruh, kata juru bicara Nissan yang dikutip kantor berita AFP.



"Kendaraan yang terdampak akan diperiksa ulang dan pendaftaran akan dilanjutkan saat pengecekan selesai," kata Nissan.



"Mengenai kendaraan yang terpengaruh tapi sudah terjual, pemilik akan dihubungi pada waktunya serta diberi instruksi mengenai bagaimana mereka bisa memeriksa ulang kendaraan mereka," kata juru bicara perusahaan.