Pebalap Iran juara etape ketiga ITdBI 2017
29 September 2017 19:10 WIB
Sejumlah pembalap sepeda beradu kecepatan pada etape ketiga ajang International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/9/2017). (ANTARA /Budi Candra Setya)
Banyuwangi (ANTARA News) - Pebalap asal Iran Amir Kolahdouzhagh menjuarai etape ketiga ajang "International Tour de Banyuwangi Ijen" (ITdBI) 2017 di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Menyusul di posisi kedua rekan senegaranya, Reza Hosseini, yang juga membela Pishgaman Cycling Team. Dengan raihan itu, Kolahdouzhagh berhasil merebut polkadot jersey sebagai simbol raja tanjakan.
Kolahdouzhagh menuntaskan balapan sepanjang 116,3 kilometer dari Muncar menuju Paltuding, di kaki Gunung Ijen dengan catatan waktu 3 jam 35 menit dan 07 detik. Ia unggul 51 detik dari Hosseini yang finish kedua, dan pebalap asal Kolombia, Victor Nino Corredor (Sapura), yang menempati peringkat ketiga.
Jalannya balapan di etape ketiga diwarnai aksi breakaway sejak awal lomba. Bambang Suryadi (BRCC), Samuel Volkers (CCN), Ali Khademi (Pishgaman), Jay Dutton (ST George), Goh Choon Huat (Terengganu) sempat memimpin lomba dengan jarak lebih dari lima menit dengan rombongan besar.
Komposisi pebalap kembali terpecah ketika memasuki jalanan tanjakan. Kemudian tiga pebalap breakaway pada 30 kilometer menjelang finish. Mereka adalah Jay Dutton (ST George), M. Azman (Sapura) dan Samuel Volkers (CCN) dengan jarak lebih dari dua menit.
Para pebalap kembali terurai saat memasuki dua tanjakan paling curam atau 15 kilometer menjelang garis finis. Setelah menaklukkan tanjakan terberat, lima pebalap langsung saling menaklukkan hingga garis finis. Mereka adalah Kolahdouzhagh, Hosseini, Nino Corredor, Rebellin dan Lois Desriac.
"Di 10 kilometer saya masih dalam peleton dengan Rebellin. Baru di 5 kilometer terakhir, tinggal kami berdua (Kolahdouzhagh dan Hosseini), akhirnya saya yang menang," ujar Amir.
Meski memenangi etape, Kolahdouzhagh tidak memasang target untuk memenangi lomba Tour de Banyuwangi Ijen 2017. Hal itu kata Kolahdouzhagh karena selisih waktu dan kemampuan rider lain yang menguasai jalur datar.
"Etape besok lintasannya datar, dan itu bukan spesialisasi saya. Saya yakin, besok yellow jersey masih dipegang Rebellin," ujar Kolahdouzhagh.
Sementara Rebellin (Kuwait-Cartucho.es) meski finish di posisi keempat dengan selisih 59 detik dari Kolahdouzhagh, masih berhak menyandang yellow jersey, pertanda pimpinan lomba. Rebellin nampak lega karena finish di peringkat empat.
"Saya baru breakaway pada 20 kilometer menjelang finish," kata pembalap 46 tahun ini seusai balapan.
Pada 25 kilometer terakhir tersebut pebalap gaek asal Italia ini bertarung sengit dengan duo pebalap Iran, serta Victor Nino. Rebellin akhirnya finish ke empat. Meski finish di nomer empat, Rebellin masih bisa mempertahankan yellow jersey.
Sementara itu, pebalap asal Indonesia Jamalidin Novardianto berhasil meraih green jersey sebagai tanda raja sprinter. Posisi pebalap Indonesia terbaik yang ditandai dengan seragam berwarna merah putih alias red & white jersey diambil alih oleh Jamal Hibatullah pada etape tiga ini.
Menyusul di posisi kedua rekan senegaranya, Reza Hosseini, yang juga membela Pishgaman Cycling Team. Dengan raihan itu, Kolahdouzhagh berhasil merebut polkadot jersey sebagai simbol raja tanjakan.
Kolahdouzhagh menuntaskan balapan sepanjang 116,3 kilometer dari Muncar menuju Paltuding, di kaki Gunung Ijen dengan catatan waktu 3 jam 35 menit dan 07 detik. Ia unggul 51 detik dari Hosseini yang finish kedua, dan pebalap asal Kolombia, Victor Nino Corredor (Sapura), yang menempati peringkat ketiga.
Jalannya balapan di etape ketiga diwarnai aksi breakaway sejak awal lomba. Bambang Suryadi (BRCC), Samuel Volkers (CCN), Ali Khademi (Pishgaman), Jay Dutton (ST George), Goh Choon Huat (Terengganu) sempat memimpin lomba dengan jarak lebih dari lima menit dengan rombongan besar.
Komposisi pebalap kembali terpecah ketika memasuki jalanan tanjakan. Kemudian tiga pebalap breakaway pada 30 kilometer menjelang finish. Mereka adalah Jay Dutton (ST George), M. Azman (Sapura) dan Samuel Volkers (CCN) dengan jarak lebih dari dua menit.
Para pebalap kembali terurai saat memasuki dua tanjakan paling curam atau 15 kilometer menjelang garis finis. Setelah menaklukkan tanjakan terberat, lima pebalap langsung saling menaklukkan hingga garis finis. Mereka adalah Kolahdouzhagh, Hosseini, Nino Corredor, Rebellin dan Lois Desriac.
"Di 10 kilometer saya masih dalam peleton dengan Rebellin. Baru di 5 kilometer terakhir, tinggal kami berdua (Kolahdouzhagh dan Hosseini), akhirnya saya yang menang," ujar Amir.
Meski memenangi etape, Kolahdouzhagh tidak memasang target untuk memenangi lomba Tour de Banyuwangi Ijen 2017. Hal itu kata Kolahdouzhagh karena selisih waktu dan kemampuan rider lain yang menguasai jalur datar.
"Etape besok lintasannya datar, dan itu bukan spesialisasi saya. Saya yakin, besok yellow jersey masih dipegang Rebellin," ujar Kolahdouzhagh.
Sementara Rebellin (Kuwait-Cartucho.es) meski finish di posisi keempat dengan selisih 59 detik dari Kolahdouzhagh, masih berhak menyandang yellow jersey, pertanda pimpinan lomba. Rebellin nampak lega karena finish di peringkat empat.
"Saya baru breakaway pada 20 kilometer menjelang finish," kata pembalap 46 tahun ini seusai balapan.
Pada 25 kilometer terakhir tersebut pebalap gaek asal Italia ini bertarung sengit dengan duo pebalap Iran, serta Victor Nino. Rebellin akhirnya finish ke empat. Meski finish di nomer empat, Rebellin masih bisa mempertahankan yellow jersey.
Sementara itu, pebalap asal Indonesia Jamalidin Novardianto berhasil meraih green jersey sebagai tanda raja sprinter. Posisi pebalap Indonesia terbaik yang ditandai dengan seragam berwarna merah putih alias red & white jersey diambil alih oleh Jamal Hibatullah pada etape tiga ini.
Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: