Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat senilai 41 poin menjadi Rp13.474 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.515 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS setelah sempat mengalami tekanan cukup dalam pada hari sebelumnya (Kamis, 28/9) akibat respon positif pasar terhadap kebijakan moneter AS.

"Bank Indonesia kemungkinan menjaga fluktuasi rupiah agar pergerakannya tetap stabil," katanya.

Ia menilai di satu sisi fundamental ekonomi nasional yang masih cukup kuat juga turut mempengaruhi pola gerak rupiah, sehingga pelemahan nilai tukar domestik sebelumnya diperkirakan bersiat jangka pendek.

Di sisi lain, menurut dia, faktor teknikal juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah, sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah penguatan tajam dolar AS di pasar valuta asing (valas).

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat bahwa apresiasi rupiah relatif terbatas menyusul sebagian pelaku pasar uang masih merespon positif rancangan kerangka reformasi pajak oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

"Kebijakan itu diperkirakan dapat membuat bisnis lebih kompetitif sehingga baik untuk ekonomi AS, akibatnya permintaan dolar AS masih akan meningkat," katanya.