Rupiah menguat ke Rp13.474
29 September 2017 11:10 WIB
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta, Jumat (29/9/2017). Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore di akhir pekan terpantau menguat tipis sebanyak 43 poin atau setara 0,32 persen ke posisi Rp13.472 per USD. "Day range" nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.300 per USD hingga Rp13.400 per USD. (ANTARA /Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat senilai 41 poin menjadi Rp13.474 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.515 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS setelah sempat mengalami tekanan cukup dalam pada hari sebelumnya (Kamis, 28/9) akibat respon positif pasar terhadap kebijakan moneter AS.
"Bank Indonesia kemungkinan menjaga fluktuasi rupiah agar pergerakannya tetap stabil," katanya.
Ia menilai di satu sisi fundamental ekonomi nasional yang masih cukup kuat juga turut mempengaruhi pola gerak rupiah, sehingga pelemahan nilai tukar domestik sebelumnya diperkirakan bersiat jangka pendek.
Di sisi lain, menurut dia, faktor teknikal juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah, sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah penguatan tajam dolar AS di pasar valuta asing (valas).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat bahwa apresiasi rupiah relatif terbatas menyusul sebagian pelaku pasar uang masih merespon positif rancangan kerangka reformasi pajak oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
"Kebijakan itu diperkirakan dapat membuat bisnis lebih kompetitif sehingga baik untuk ekonomi AS, akibatnya permintaan dolar AS masih akan meningkat," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS setelah sempat mengalami tekanan cukup dalam pada hari sebelumnya (Kamis, 28/9) akibat respon positif pasar terhadap kebijakan moneter AS.
"Bank Indonesia kemungkinan menjaga fluktuasi rupiah agar pergerakannya tetap stabil," katanya.
Ia menilai di satu sisi fundamental ekonomi nasional yang masih cukup kuat juga turut mempengaruhi pola gerak rupiah, sehingga pelemahan nilai tukar domestik sebelumnya diperkirakan bersiat jangka pendek.
Di sisi lain, menurut dia, faktor teknikal juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah, sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah penguatan tajam dolar AS di pasar valuta asing (valas).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat bahwa apresiasi rupiah relatif terbatas menyusul sebagian pelaku pasar uang masih merespon positif rancangan kerangka reformasi pajak oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
"Kebijakan itu diperkirakan dapat membuat bisnis lebih kompetitif sehingga baik untuk ekonomi AS, akibatnya permintaan dolar AS masih akan meningkat," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: