Museum Bung Karno gelar jamasan dua pusaka
28 September 2017 18:07 WIB
Dokumentasi Pengunjung melintas di dekat patung proklamator Ir Soekarno di Museum Bung Karno, Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (18/8/2013). Semingu terakhir pengunjung Museum Bung Karno mencapai 500 sampai 1000 orang per hari. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Blitar (ANTARA News) - Museum Bung Karno, yang berada di area makam proklamator Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan jamasan dua benda pusaka yang berada di museum tersebut.
"Tujuan dari jamasan ini tiada lain untuk melestarikan, membanggakan tentang budaya. Jamasan ini juga bagian dari peristiwa budaya yang memang harus dilestarikan secara terus menerus," kata kepala Museum Bung Karno Suyatno di Blitar, Kamis.
Ia menyebut, ada dua benda pusaka yang dijamas. Benda itu konon pusaka milik mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno, sehingga memang diletakkan di museum. Dua benda pusaka tersebut antara lain gong kiai djimat dan keris sekar jagat, yang berupa gong serta keris.
Prosesi ritual juga berlangsung dengan tertib lancar. Dua benda pusaka tersebut dikirab dari dalam museum oleh tim yang bertugas menuju tempat jamasan. Sejumlah tim perempuan juga membawa bunga dengan aneka jenis di luar museum yang disebar di sepanjang lokasi jamasan.
Kegiatan jamasan diawali dengan pembacaan doa oleh sesepuh di kelurahan setempat. Dua pusaka tersebut langsung dibawa naik ke panggung, tempat jamasan dua benda tersebut. Selanjutnya, dua benda pusaka itu diberi air kembang setaman.
Setelah diberi air kembang setaman, dua benda pusaka tersebut dicuci dan dibersihkan. Benda pusaka tersebut dikeringkan sebentar dan kembali dibawa masuk ke dalam musuem. Proses jamasan juga berlangsung dengan lancar.
Sementara itu, setelah prosesi jamasan selesai, air sisa bekas jamasan dua benda pusaka milik Bung Karno tersebut menjadi rebutan pengunjung. Mereka berebut baik untuk mencuci muka ataupun ditaruh di dalam air botol mineral. Mereka merasa yakin air itu membawa berkah.
Basuki Putra, salah seorang pengunjung yang ikut kegiatan jamasan tersebut mengaku juga berebut air bekas jamasan. Ia berharap berkah baik untuk keluarga, maupun usaha. Ia juga ikut mendoakan mantan Presiden agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Saya dari Cilacap dan kebetulan dengan istri ke sini. Dengan kegiatan ini, kami berharap diberkahi baik untuk keluarga, serta usaha," tutur Basuki.
Lokasi museum Bung Karno berada di areal makam mantan Presiden Soekarno tersebut, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Di lokasi itu juga berdekatan dengan perpustaakaan, sehingga selain bisa mengunjungi museum juga bisa membaca buku di perpustakaan.
Sementara itu, saat kegiatan berlangsung, pengunjung ke makam juga sangat banyak. Setiap hari, ratusan pengunjung dari berbagai daerah berziarah ke makam mantan Presiden tersebut. Terlebih lagi, saat bulan Suro, seperti saat ini, jumlah pengunjung juga bertambah banyak.
"Tujuan dari jamasan ini tiada lain untuk melestarikan, membanggakan tentang budaya. Jamasan ini juga bagian dari peristiwa budaya yang memang harus dilestarikan secara terus menerus," kata kepala Museum Bung Karno Suyatno di Blitar, Kamis.
Ia menyebut, ada dua benda pusaka yang dijamas. Benda itu konon pusaka milik mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno, sehingga memang diletakkan di museum. Dua benda pusaka tersebut antara lain gong kiai djimat dan keris sekar jagat, yang berupa gong serta keris.
Prosesi ritual juga berlangsung dengan tertib lancar. Dua benda pusaka tersebut dikirab dari dalam museum oleh tim yang bertugas menuju tempat jamasan. Sejumlah tim perempuan juga membawa bunga dengan aneka jenis di luar museum yang disebar di sepanjang lokasi jamasan.
Kegiatan jamasan diawali dengan pembacaan doa oleh sesepuh di kelurahan setempat. Dua pusaka tersebut langsung dibawa naik ke panggung, tempat jamasan dua benda tersebut. Selanjutnya, dua benda pusaka itu diberi air kembang setaman.
Setelah diberi air kembang setaman, dua benda pusaka tersebut dicuci dan dibersihkan. Benda pusaka tersebut dikeringkan sebentar dan kembali dibawa masuk ke dalam musuem. Proses jamasan juga berlangsung dengan lancar.
Sementara itu, setelah prosesi jamasan selesai, air sisa bekas jamasan dua benda pusaka milik Bung Karno tersebut menjadi rebutan pengunjung. Mereka berebut baik untuk mencuci muka ataupun ditaruh di dalam air botol mineral. Mereka merasa yakin air itu membawa berkah.
Basuki Putra, salah seorang pengunjung yang ikut kegiatan jamasan tersebut mengaku juga berebut air bekas jamasan. Ia berharap berkah baik untuk keluarga, maupun usaha. Ia juga ikut mendoakan mantan Presiden agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Saya dari Cilacap dan kebetulan dengan istri ke sini. Dengan kegiatan ini, kami berharap diberkahi baik untuk keluarga, serta usaha," tutur Basuki.
Lokasi museum Bung Karno berada di areal makam mantan Presiden Soekarno tersebut, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Di lokasi itu juga berdekatan dengan perpustaakaan, sehingga selain bisa mengunjungi museum juga bisa membaca buku di perpustakaan.
Sementara itu, saat kegiatan berlangsung, pengunjung ke makam juga sangat banyak. Setiap hari, ratusan pengunjung dari berbagai daerah berziarah ke makam mantan Presiden tersebut. Terlebih lagi, saat bulan Suro, seperti saat ini, jumlah pengunjung juga bertambah banyak.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwokom dan Asmaul Chusna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: