Sumenep (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menilai pembukaan Wings Air rute Surabaya-Sunenep sebagai penerbangan komersial dan berjadwal reguler membuka konektivitas daerah di seluruh Indonesia untuk merealisasikan kemandirian ekonomi yang tertera dalam Nawacita ke-7.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima di Sumenep, Jawa Timur, Rabu, mengapresiasi penerbangan komersial tersebut karena sesuai dengan misi dari bandara tersebut.

Adapun misinya adalah menjadi agen pemercepat pengembangan dan pertumbuhan perekonomian, membuka daerah, simpul transportasi, mendorong dan menunjang industri, perdagangan, dan pariwisata di Pulau Madura.

Hal itu disampaikan menanggapi diresmikannya rute baru setiap hari penerbangan Wings Air Surabaya-Sumenep oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.

Menurut Agus, pengelola Bandara Trunojoyo, Sumenep, akan melayani penerbangan tersebut secara profesional dengan mengedepankan safety, security, services through compliance (3s + 1c) sesuai dengan misi bandara tersebut.

Bandara Trunojoyo selama ini melayani masyarakat di empat kabupaten yang ada di Pulau Madura, yaitu Kabupaten Sumenep, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Airfast Indonesia yang melayani penerbangan perintis Surabaya-Sumenep p.p.

Selain itu, bandara ini juga melayani penerbangan dari beberapa sekolah pilot, seperti Merpati Pilot School, Aviatera Training, Global Aviation, Nusa Flying School, dan Loka Banyuwangi.

Dengan adanya penerbangan komersial, berarti ada peningkatan dari sebelumnya penerbangan perintis. Dengan demikian, target peningkatan perekonomian di daerah sekitar bandara dengan adanya penerbangan sudah tercapai, kata Agus.

Tren positif tersebut diharapkan terus dijaga dan dilanjutkan. Misalnya, dengan menambah rute-rute penerbangan ke kota lain yang potensial.

Untuk itu, Agus mengharapkan kerja sama yang erat antara pengelola bandara, maskapai penerbangan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.

Wagub Saifullah Yusuf berharap pembukaan rute baru tersebut bisa mempermudah wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin ke Madura sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi setempat.

Jawa Timur saat ini telah tumbuh menjadi daerah yang banyak memiliki bandar udara dan kini saatnya Madura juga memiliki, kata Wagub.

Rute baru tersebut diharapkan bisa mengikuti kemajuan, seperti bandara di Jember dan Banyuwangi yang bisa mempermudah konektivitas ke berbagai kota.

Bandara Trunojoyo yang terletak di Pulau Madura ini merupakan bandara kelas III yang dikelola dan dioperasionalkan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Bandara saat ini mempunyai dimensi landas pacu (runway) 1600 m x 30 m dan memiliki 2 Apron (Apron I : 40 m x 40 m, Apron II : 75 m x 80 m).

Dari sisi darat, bandara ini mempunyai gedung terminal seluas 12 x 11 m dan gedung operasional seluas 144 meter persegi.

(T.A025/D007)