"Kami menganggap satu bulan saja di Surabaya sudah membuktikan hasil yang baik dan kondusif dalam SEA Games 2017. Selain itu, di Surabaya ada mekanik yang siap memperbaiki peralatan jika ada yang rusak," kata Manajer Tim Panahan Perpani Freddy Rosandi di Jakarta, Selasa.
Tim Panahan Indonesia, dalam SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, menyabet empat medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu serta menempati peringkat kedua di bawah tim tuan rumah Malaysia yang meraih lima medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
"Kami sementara baru menjalankan pelatnas untuk delapan atlet nomor recurve, yaitu empat atlet putra dan empat atlet putri. Semestinya ada 16 atlet, ditambah atlet-atlet nomor compound," ujar Freddy.
Freddy mengatakan atlet ideal untuk pelatnas Perpani sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 atlet compound dan 12 atlet recurve.
Tim pelatnas Perpani, lanjut Freddy, mulai memfokuskan keikutsertaan dalam kejuaraan uji coba pada 2018 menyusul tiga bulan tersisa pada 2017 terlalu singkat selain persoalan teknis anggaran pemerintah.
"Mestinya kami ikut kejuaraan uji coba di Australia atau ke Belanda. Tapi, kami tidak permasalahkan itu dan konsentrasi untuk tahun depan. Kami akan minta tiga kali uji coba meskipun itu tetap tergantung pemerintah," kata Freddy terkait rencana uji coba di Thailand, China, Turki, dan Italia.
Freddy menambahkan pelatihan pelatnas Perpani masih mengikuti program latihan yang telah disusun sebelum SEA Games 2017. "Kami akan melatih atlet sebaik mungkin, mudah-mudahan kami cukup melakukan teknik yang sekarang dari para pelatih, atau jika dibutuhkan kami akan menggunakan pelatih asing," tuturnya.
Empat medali emas tim Panahan Indonesia dalam SEA Games 2017 masing-masing dipersembahkan Prima Wisnu Wardhana dalam nomor compound individu putra, Sri Ranti dalam nomor compound individu putri, Diananda Choirunisa dalam nomor recurve individual putri, dan tim recurve campuran yang terdiri dari Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa.