Indonesia gandeng Australia Barat bahas teknologi kelistrikan
26 September 2017 18:54 WIB
Dokumentasi petugas PT PLN memeriksa kualitas pasokan listrik ketika berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kupang di Desa Oelpuah, Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (20/7/2017). PLTS Kupang berkapasitas 5 MWp tersebut merupakan pembangkit tenaga listrik terbesar di Indonesia yang beroperasi sejak 27 Desember 2015 dan memberikan pasokan listrik ke wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengandeng pemerintah Negara Bagian Australia Barat untuk membahas pemanfaatan teknologi kelistrikan yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum terdistribusi listrik.
"Australia Barat punya teknologi untuk membantu suplai listrik di daerah-daerah yang tidak tersambung saluran distribusi," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Selasa.
Dia membahas itu bersama kolega Australia-nya, Menteri Pertambangan, Perdagangan dan Industri Australia Barat, Bill Johnston.
Teknologi kelistrikan di Australia Barat menggunakan energi terbarukan atau dengan gas maupun diesel.
Brodjonegoro menilai teknologi itu mampu dipergunakan untuk wilayah-wilayah Indonesia yang selama ini tidak terjangkau jaringan transmisi dan distribusi PT PLN.
Ia juga mengatakan delegasi pemerintah Australia Barat sudah mengundang PT PLN melihat langsung bagaimana pengaplikasian teknologi itu di daerah-daerah terpencil di Australia Barat. Juga dibahas pendidikan kejuruan kelistrikan.
"Australia Barat punya teknologi untuk membantu suplai listrik di daerah-daerah yang tidak tersambung saluran distribusi," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Selasa.
Dia membahas itu bersama kolega Australia-nya, Menteri Pertambangan, Perdagangan dan Industri Australia Barat, Bill Johnston.
Teknologi kelistrikan di Australia Barat menggunakan energi terbarukan atau dengan gas maupun diesel.
Brodjonegoro menilai teknologi itu mampu dipergunakan untuk wilayah-wilayah Indonesia yang selama ini tidak terjangkau jaringan transmisi dan distribusi PT PLN.
Ia juga mengatakan delegasi pemerintah Australia Barat sudah mengundang PT PLN melihat langsung bagaimana pengaplikasian teknologi itu di daerah-daerah terpencil di Australia Barat. Juga dibahas pendidikan kejuruan kelistrikan.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: