Kebakaran lahap enam rumah di Kampung Bali
26 September 2017 17:01 WIB
Sejumlah pengendara sepeda motor yang melintas di flyover Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, berhenti demi menyaksikan asap membumbung tinggi dari kebakaran yang melahap sedikitnya enam rumah penduduk di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017). (ANTARA/M. Arief Iskandar)
Jakarta (ANTARA News) - Si jago merah melahap enam bangunan rumah di wilayah padat penduduk, RT 01/RW 4 Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, sekitar pukul 14.15 WIB.
Akibatnya, menurut Sekretaris RW 4/RT 11 Irwansyah, enam kepala keluarga dengan 19 jiwa yang menempati enam rumah tersebut harus diungsikan. Enam rumah tersebut empat diantaranya hanya tempat tinggal, sedangkan satu warteg dan satu tempat tinggal yang juga digunakan untuk warung kelontong.
Kebakaran yang tepat berada di depan Masjid Al-Falaq Jatibaru tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, tiga rumah benar-benar hangus terbakar, dan tiga lainnya masih tampak bangunan depannya.
Menurut salah seorang penduduk setempat, Yusuf, kejadian bermula sekitar pukul 14.15 WIB, asap terlihat dari warung yang berada di RT 11/ RW 4 yang kemudian menyambar bangunan sebelahnya.
"Konslet listrik, kemudian asap muncul membesar," kata Yusuf yang saat itu berada di dekat masjid.
Kemudian warga langsung berupaya memadamkan dan segera mencari pemadam kebakaran. Kedatangan pemadam kebakaran dibantu warga sekitar akhirnya dapat menjinakkan si jago merah yang membara di kawasan padat penduduk tersebut. Sekitar satu jam kemudian, api dapat dijinakkan, dan hingga pukul 16.00 pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan.
Mustamim, pemilik warung mengatakan, dirinya tidak mengetahui awal kejadian karena tengah berbelanja barang untuk warungnya. Begitu tiba, menurut dia, asap telah membumbung tinggi. Mustamim tampak lesu, sementara istrinya sempat pingsan karena melihat kebakaran tersebut.
Sementara itu, setidaknya tampak 13 lebih unit mobil yang dikerahkan oleh pemadam kebakaran untuk mengatasi si jago merah.
Akibat kebakaran tersebut, sempat membuat jalan fly over Jatibaru macet, karena para pengendara dan masyarakat yang ingin melihat kejadian tersebut. Beberapa warga tampak mengabadikan kejadian itu dengan ponselnya. Sementara di jalan depan Jati Baru, toko-toko masih buka.
Akibatnya, menurut Sekretaris RW 4/RT 11 Irwansyah, enam kepala keluarga dengan 19 jiwa yang menempati enam rumah tersebut harus diungsikan. Enam rumah tersebut empat diantaranya hanya tempat tinggal, sedangkan satu warteg dan satu tempat tinggal yang juga digunakan untuk warung kelontong.
Kebakaran yang tepat berada di depan Masjid Al-Falaq Jatibaru tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, tiga rumah benar-benar hangus terbakar, dan tiga lainnya masih tampak bangunan depannya.
Menurut salah seorang penduduk setempat, Yusuf, kejadian bermula sekitar pukul 14.15 WIB, asap terlihat dari warung yang berada di RT 11/ RW 4 yang kemudian menyambar bangunan sebelahnya.
"Konslet listrik, kemudian asap muncul membesar," kata Yusuf yang saat itu berada di dekat masjid.
Kemudian warga langsung berupaya memadamkan dan segera mencari pemadam kebakaran. Kedatangan pemadam kebakaran dibantu warga sekitar akhirnya dapat menjinakkan si jago merah yang membara di kawasan padat penduduk tersebut. Sekitar satu jam kemudian, api dapat dijinakkan, dan hingga pukul 16.00 pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan.
Mustamim, pemilik warung mengatakan, dirinya tidak mengetahui awal kejadian karena tengah berbelanja barang untuk warungnya. Begitu tiba, menurut dia, asap telah membumbung tinggi. Mustamim tampak lesu, sementara istrinya sempat pingsan karena melihat kebakaran tersebut.
Sementara itu, setidaknya tampak 13 lebih unit mobil yang dikerahkan oleh pemadam kebakaran untuk mengatasi si jago merah.
Akibat kebakaran tersebut, sempat membuat jalan fly over Jatibaru macet, karena para pengendara dan masyarakat yang ingin melihat kejadian tersebut. Beberapa warga tampak mengabadikan kejadian itu dengan ponselnya. Sementara di jalan depan Jati Baru, toko-toko masih buka.
Pewarta: M. Arief Iskandar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: