Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 memastikan Indonesia tidak mendapat kesempatan untuk merundingkan jumlah cabang olahraga Asian Games 2018 dalam sidang umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Ashgabat, Turkmenistan, 15-16 September 2017.

"Kami memang sudah mengupayakan negosiasi jumlah cabang olahraga di Ashgabat. Tapi, Dewan Eksekutif OCA menganggap hasil keputusan Rapat Koordinasi Ketujuh Komite Asian Games 2018 di Jakarta pada 18 Agustus menjadi patokan," kata Sekretaris Jenderal INASGOC 2018 Eris Herryanto di Jakarta, Senin.

INASGOC, menurut Eris, memang belum mengumumkan jumlah cabang olahraga yang merupakan salah satu hasil rapat koordinasi ketujuh di Jakarta menyusul langkah Indonesia untuk tetap mempertahankan jumlah cabang olahraga Asian Games sebanyak 39 cabang.

"OCA menilai rapat koordinasi di Jakarta pada Agustus itu adalah pertemuan tingkat tinggi dalam persiapan penyelenggaraan Asian Games. Jika kita tidak memanfaatkan rapat itu, kita tidak dapat mengharapkan perubahan," ujar Eris.

Indonesia, sesuai keputusan rapat koordinasi dengan perwakilan OCA di Jakarta pada 18 Agustus, akan menggelar 40 cabang olahraga dalam Asian Games 2018 atau tambah satu cabang dari 39 cabang yang menjadi permintaan Indonesia.

Satu cabang olahraga tambahan dalam pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia ke-18 itu adalah roller sport yang terdiri atas dua disiplin yaitu sepatu roda dan skateboard.

"OCA beralasan cabang itu akan diselenggarakan dalam Olimpiade Tokyo 2020 sehingga harus ada dalam Asian Games 2018. Penambahan cabang olahraga itu menjadi permintaan resmi OCA," kata Eris.

OCA, lanjut Eris, akan membantu pembangunan gelanggang dan penyelenggaraan perlombaan sepatu roda dan skateboard meskipun Indonesia belum memutuskan lokasi penyelenggaraan apakah di Palembang, Sumatera Selatan atau di Bandung, Jawa Barat.


Nomor pertandingan

Selain jumlah cabang olahraga, Rapat Koordinasi Ketujuh Komite Asian Games 2018 juga memutuskan jumlah nomor pertandingan yang akan diselenggarakan sebanyak 462 nomor.

"Di Ashgabat, kami hanya memaparkan persiapan Indonesia untuk menyelenggarakan Asian Games kepada OCA dan 45 komite olimpiade negara-negara Asia. Kami menayangkan video pariwisata Indonesia, serta jumlah dan gelanggang pada Agustus 2018," kata Eris.

Eris mengaku siap melaporkan hasil keikutsertaan INASGOC dalam Sidang Umum OCA ke-34 kepada Ketua Dewan Pengara Asian Games yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Permintaan pemerintah memang efisensi biaya. Tapi, OCA meminta semua cabang olahraga Olimpiade Tokyo 2020 juga masuk dalam Asian Games," ujar Eris.

Sebelumnya pada Agustus, Menpora Imam Nahrawi meminta Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 untuk tetap mempertahankan jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan meskipun ada permintaan tambahan cabang dari Dewan Olimpiade Asia dalam Rakor Ke-7 Panitia Asian Games.

"Saya tetap menugaskan INASGOC serta Satlak Prima untuk mempertahankan cabang-cabang olahraga dan nomor-nomor potensial bagi Indonesia sebagaimana skenario awal bersama OCA," kata Menpora selepas mengikuti Acara Penghitungan Mundur Asian Games 2018 di Jakarta.

"Kami tetap menghormati beberapa ketentuan baik cabang olahraga maupun nomor pertandingan yang menyesuaikan dengan amanat Dewan Olimpiade Internasional (IOC). Tapi, kami juga ingin menerapkan amanat perintah Wakil Presiden tentang efisiensi biaya," ujar Menpora menambahkan.