Serangan udara pimpinan AS tewaskan 84 warga sipil dekat Raqqa
Dokumentasi Gambar yang diambil dari potongan video dari Komando Pusat Amerika Serikat menunjukkan sebuah gedung yang rusak di sebuah kompleks Negara Islam di dekat kota Ar Raqqah, Suriah utara, setelah serangan udara melawan Negara Islam, Selasa (23/9/2014). Amerika Serikat dan sekutu Arabnya mengebom kelompok militan di Suriah untuk pertama kalinya Selasa kemarin, menewaskan banyak pemberontak Negara Islam, anggota sebuah kelompok terkait al-Qaeda, dan membuka front baru di tengah bergesernya aliansi Timur Tengah. (REUTERS/U.S. Central Command/Handout via Reuters TV )
Organisasi tersebut mengatakan serangan udara itu menghantam dua lokasi: satu gedung sekolah yang menampung keluarga yang kehilangan tempat tinggal di Kota Kecil Mansourah, dan satu pasar serta pabrik roti di Kota Kecil Tabqa, lapor Xinhua.
Saksi mata, kata HRW, mengakui bahwa petempur ISIS telah ada di kedua tempat tersebut, tapi sangat banyak warga sipil juga ada di sana.
"Serangan ini menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak kecil, yang telah berlindung di satu gedung sekolah atau sedang berbaris untuk membeli roti di satu pabrik roti," kata Wakil Direktur Darurat HRW Oleh Solvang, sebagaimana dikutip Xinhua.
HRW menyatakan yang pertama dari kedua serangan udara tersebut dilancarkan pada 20 Maret, dan menewaskan tak kurang dari 40 orang termasuk 16 anak kecil di Sekolah Badia di Mansourah. Serangan kedua dilancarkan pada 22 Maret dan menewaskan sedikitnya 44 orang termasuk 14 anak kecil di pabrik roti dan Pasar Tabqa.
Koalisi pimpinan AS telah melancarkan serangan udara untuk mendukung operasi anti-ISIS di Suriah sejak September 2014, setelah memperluas kegiatannya di negara tetangga Suriah, Irak.
(Uu.C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017